Tana Toraja, tvOnenews.com - Tiga puluh hektar hutan pinus di Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan ludes terbakar, Api yang tidak padam selama dua hari membuat warga yang berada tidak jauh dari titip api menjadi panik.
"Hari ini adalah hari kedua terjadinya kebakaran hutan pinus di wilayah Kecamatan Mengkendek, sehingga kami dari Polres Tana Toraja bersama dengan Tim Damkar dan BPBD dibantu masyarakat melakukan penyisiran untuk melakukan proses pemadaman," jelas Kapolres Tana Toraja, AKBP Malpa Malacoppo.
AKBP Malpa Malacoppo mengatakan kepanikan warga terjadi saat api dengan cepat menjalar dan menghanguskan sejumlah pohon yang kering akibat kemarau panjang yang terjadi di Kecamatan Mengkendek, ditambah dengan kencangnya tiupan angin yang terjadi daerah perbukitan membuat kobaran api dengan cepat menjalar.
Walau dalam keadaan panik, warga terlihat berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, sambil menunggu kedatangan tim pemadam, namun karena medan dan perbukitan yang terjal membuat kendaraan damkar sulit menjangkau titik api.
Selain menghanguskan sekitar 30 hektar hutan pinus, api juga sempat menyambar area kuburan di Kecamatan Mengkendek, sehingga menambah kepanikan warga. Melihat kondisi api yang semakin membesar dan menyambar kabel PLN, tim gabungan dari kepolisian dan BPBD terus berupaya untuk memadamkan api walau ditengah kepulan asap tebal.
Tim gabungan dari Polisi, BPBD, dan Damkar berupaya memadamkan api dengan water canon, Selasa (17/10/2023).
Namun api baru bisa dikendalikan menjelang malam pada hari Selasa (17/10/2023) setelah pihak Kepolisian menurunkan sekiatar delapan puluh personil gabungan dengan dilengkapi alat pemadam dan kendaraan water canon.
Sementara untuk mempercepat proses pemadaman, pihak BPBD menurunkan sekitar 3 unit kendaraan Damkar untuk membantu polisi yang menggunakan kendaraan water canon memadakam api.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan tidak melakukan pembakaran atau membuang puntung rokok sembarangan, karena melihat wilayah kita tingkat panasnya tidak terlalu berlebihan dibanding wilayah lain, sehingga besar kemungkinan kebakaran disebabkan oleh ulah manusia," ungkapnya. (jbt/frd)
Load more