Sarasehan Pendidikan Nasional: Dari FIP UMJ untuk Pendidikan Indonesia
- Istimewa
tvOnenews.com - Ikatan alumni Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta dan BEM Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta menggelar Sarasehan Pendidikan Nasional dan Reuni Akbar Ikalum FIP UMJ dengan tajuk besar “Dari FIP UMJ untuk Pendidikan Indonesia” bertempat di Auditorium FIP UMJ, Cireundeu, 28 Mei 2025.
Acara Sarasehan Pendidikan Nasional menghadirkan dua narasumber dari Kemendikdasmen, Didik Suhardi, P.hd yang diwakili oleh Ananto, P.hd dan Dr. Fathur Rohim, merupakan bagian dari penjelasan terobosan kebijakan baru dari kemendikdasmen pada dunia pendidikan dasar dan menengah yaitu deep learning, KA dan Koding. Selanjutnya, hadir pula Perwakilan Ikalum UMJ Dr. Mukti Ali, M.Ag, juga dihadiri oleh perwakilan Kapolri dari Baintelkam Polri, Brigjen. Pol. Dwi Suryo Cahyono, S.I.K, M.H dan para peserta yang terdiri dari mahasiswa, alumni, hingga dosen dengan total jumlah 200 peserta.
Sambutan pertama dari Ikalum UMJ Dr. Mukti Ali, M.Ag, dalam sambutannya menyambut baik atas terselenggaranya acara ini. Tentu dengan usianya yang masih muda FIP UMJ bisa menyegerakan restrukturisasi Ikalum adalah sesuatu yang hebat. Kami berharap dengan adanya ikalum-ikalum fakultas khususnya Ikalum FIP UMJ ini agar dapat bersinergi dengan Ikalum UMJ.
Dekan FIP UMJ Prof. Dr. Iswan, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum langkah awal kebangkitan Ikalum FIP UMJ yang sempat mengalami kekosongan. Dengan adanya acara ini, diharapkan terbentuknya formatur baru yang dapat menghidupkan kembali roda organisasi Ikalum FIP UMJ dengan tujuan sebagaimana mestinya.
Baintelkam Polri, Brigjen. Pol. Dwi Suryo Cahyono, S.I.K, M.H memberikan opening speech yang menyampaikan pesan pedulinya polri terhadap pendidikan, dibuktikan dengan pemberian beasiswa kepada calon mahasiswa dan pendirian sekolah taruna di Yogyakarta. Pungkasnya, ia menyampaikan pentingnya pendidikan untuk jaminan kualitas sdm menyongsong Indonesia emas 2045.
Dalam pemaparan materi pada kegiatan Sarasehan Pendidikan Nasional Bapak Dr. Fatur Rohim menerangkan bahwasannya transformasi metode pembelajaran deep learning menjadi sesuatu yang perlu direalisasikan. Karena bila kita melihat skor PISA tahun 2022 hampir 99% siswa di Indonesia tidak mampu menyelsaikan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) tentu saja menjadi bahan refleksi agar metode pembelajaran perlu diperkuat dengan sistematika yang mampu mengikuti perkembangan arus zaman.
Load more