"Maka kolaborasi harus dilakukan dan memang harus didukung, tidak cukup hanya Pemprov - Pemkab - Pemkot, tetapi bahwa sektor sektor vertikal lainnya seperti BI, OJK sangat signifikan, sinergi dengan kampus jadi penting dan pakar-pakar lain," tegasnya.
Kemudian Inovasi dalam IKI adalah realisasi dari inisiasi yang telah dibangun dengan kolaborasi berbagai pihak. Semua aspek tersebut akan difasilitasi melalui East Java Investment Center, East Java Investment Committee, dan Jatim Investment Hub.
Sementara launching Joss Gandos menurut Gubernur Khofifah adalah bagian dari upgrading dari Jatim Online Single Submission (JOSS) yang telah beroperasi selama tiga tahun yang lalu. Dan saat ini, penambahan kata Gandos atau Goes Android Operating System merupakan layanan Jatim Online Single Submission yang diharapkan menjadi kemudahan akses dan koordinasi para investor dan pelaku usaha yang tengah mencari investor.
"Jadi ini sebetulnya goes Android operating system harapan kita bahwa digital IT akan memudahkan koordinasi dari seluruh stakeholder baik yang sedang menawarkan investasi maupun investornya sendiri," sebutnya.
Orang nomor satu di Jatim ini menuturkan bahwa IKI investasi Jatim yang didukung dengan East Java Investment Center, East Java Investment Committee, dan Jatim Investment Hub serta Joss Gandos harus terus didorong untuk berkembang. Pasalnya iklim investasi Jawa Timur yang baik harus terus ditingkatkan.
Sebagaimana yang ia ungkapkan bahwa capaian kinerja investasi Jatim mampu melampaui target investasi tahun 2022 yang mencapai 110,3 triliun dari 80 triliun target yang telah ditetapkan pada RPJMD. Ia mengatakan bahwa capaian tersebut adalah hasil dari kerja keras semua pihak termasuk BI, OJK, UMKM, pelaku dudika dan dukungan dari kepala daerah Bupati Walikota di Jawa Timur juga sinergi dengan perguruan tinggi.
"Alhamdulillah kita bisa melampaui dengan capaian 110,3 T, tahun 2022. Dari target 80 T kita bisa mencapai 110,3 T," ungkapnya.
Load more