Gresik, Jawa Timur - Pemerintah Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, akhirnya berhasil menarik investor guna Pengembangan Kawasan Ekonomi Desa (KED) dengan memanfaatkan tanah kas desa seluas 12.000 meter persegi, menjadi Pusat Komplek Olahraga Terpadu dengan nilai investasi Rp7 miliar.
Capaian kesuksesan Pemdes Yosowilangun itu tidak lepas dari adanya stimulan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa Berdaya dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), sehingga dijadikan dasar untuk membuat perencanaan kawasan serta icon desa dengan istilah Buyos atau Bumi Yosowilangun.
Abdur Rosyid, Kades Yosowilangun menyatakan, prosesi Launching Icon Desa Yosowilangun yaitu Buyos dilakukan pada Senin (5/12), bersamaan dengan proses groundbreaking pembangunan konstruksi Kawasan Ekonomi Desa Sport Center.
“Alhamdulillah, dengan adanya stimulan Desa Berdaya dari Bu Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim, Desa Yosowilangun berhasil menggaet setidaknya 2 investor guna membangun KED (Kawasan Ekonomi Desa) berupa Sport Center Terpadu serta icon desa disebut Buyos,” ujar Rosyid dalam rilisnya Selasa, (6/12).
Dikatakan Abdur Rosyid, upaya memperkenalkan icon Buyos serta pembangunan sport center di areal tanah kas desa ini merupakan upaya untuk semakin memberikan nilai tambah kepada asset desa agar bisa lebih mensejahterakan warga desa.
“Langkah strategis Desa Yosowilangun ini tidak lepas dari dukungan penuh Gus Yani [Fandi Ahmad Yani] selaku Bupati Gresik beserta jajarannya. Ini juga sebagai upaya mensinergikan kegiatan Desa dengan Nawakarsa Pemkab Gresik, khususnya optimalisasi penggunaan asset desa,” tambahnya.
Di sisi lain, Lianto, Analisis Kebijakan Ahli Muda DPMD Provinsi Jawa Timur, menerangkan melalui tagline Jatim Optimis Bangkit terdapat 4 sektor pemfokusan program. Antara lain pertumbuhan ekonomi, pembangunan manusia, penyediaan lapangan kerja, dan penurunan angka kemiskinan.
"Gresik mampu menjadi lokomotif ekonomi secara nasional. Jatim memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi 5,3%. Kemudian Indeks pembangunan setiap tahun meningkat 72,05%. Tingkat pengangguran juga menurun 0,25%, dan terakhir penurunan angka kemiskinan Jawa Timur sebesar 28,3%," terangnya.
Disebutkan, salah satunya melalui program Desa Berdaya. Di Kabupaten Gresik ada sebanyak 153 Desa mandiri, 156 Desa Maju, dan 21 Desa Berkembang.
"Kabupaten Gresik tidak memiliki Desa tertinggal dan sangat tertinggal," sambungnya.
Sementara itu Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan setiap desa diharapkan mampu memunculkan inovasi desa, cerdas menangkap peluang. Tidak harus dari potensi yang dimiliki, bisa juga permasalahan yang ada.
Lebih jauh Gus Yani, panggilan akrab Bupati Gresik mendorong semua desa untuk semakin bersemangat meningkatkan nilai kemanfaatan, serta nilai ekonomi dari asset-aset desa yang dimilikinya guna kesejahteraan warga desa dan peningkatan pendapatan asli desa.
"Langkah Desa Yosowilangun memunculkan icon Buyos sesuai keadaan di Desa tersebut merupakan langkah inovasi, khususnya dalam memberikan nilai tambah asset desa seperti pesan dari Bu Sri Mulyani [Menteri Keuangan]. Tentunya langkah cerdas ini mesti disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta lingkungan yang ada," kata Gus Yani.
Secara Khusus Bupati Gresik menintipkan pesan agar pada tahun depan (2023) nilai program Desa Berdaya bisa diperbesar sehingga dengan nilai yang semakin besar maka akan berdampak sistemik terhadap program pembentukan icon, serta perangsang program besar desa dalam rangka mensejaterahkan warga desa.
“Kalau besaran nilai BKK Desa Berdaya semakin mantap, tidak seperti tahun ini, maka Desa-Desa Mandiri yang mendapatkan bantuan dipastikan semakin bersemangat. Semoga saja usulan memperbesar nilai BKK Desa Berdaya ini bisa direspon positif Pemprov Jatim,” pungkasnya. (mhb/hen)
Load more