Surabaya, Jawa Timur - Perang arek - arek Suroboyo pada tanggal 10 November 1945 dalam melawan tentara sekutu, selalu diperingati meriah di Kota Surabaya. Peringatan Hari Pahlawan digelar untuk mengapresiasi perjuangan para pahlawan dalam membela dan mempertahankan Negara Republik Indonesia dari cengkeraman penjajah.
Berbagai kegiatan dilakukan oleh warga Surabaya untuk mengenang heroisme perang Surabaya dengan melibatkan para pejuang (Veteran) untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi sekarang untuk mengisi kemerdekaan.
Peringatan unik dilakukan salah satu hotel di Surabaya dengan mengundang sejumlah Veteran perang untuk meramaikan peringatan Hari Pahlawan dalam Lomba Minum Jamu sambil joget, Rabu (9/11).
Tujuannya agar para veteran yang hampir seluruhnya berusia lanjut tersebut bisa memiliki semangat hidup sehat agar tetap bugar dan fresh dan bisa panjang umur.
Suara lagu berbahasa Belanda mengajak para veteran untuk berjoget dan berdansa seolah diajak ke masa muda mereka di era Hindia Belanda.
Kegiatan diawali dengan demo membuat makanan penutup, yakni cream brownies temulawak. Diikuti dengan demo membuat minuman jamu segar sederhana yang memadupadankan bahan dasar jamu jahe, madu dan soda.
Selain itu, terdapat juga menu sederhana lainnya yang tentunya dapat diaplikasikan di rumah, yakni perpaduan antara jamu alang-alang, daun mint, sirup mint dan soda.
"Cooking and dance for Veteran digelar dalam rangka memberikan apresiasi untuk para pejuang serta membangun ingatan kolektif untuk kemudian menggerakkan kesadaran masyarakat agar mau meneladani dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur pahlawan dalam kehidupan sehari-hari untuk para generasi penerusnya,” kata Nabilla Humaira, Manager Artotel TS Suites Hotel Surabaya selaku penggagas acara.
Selain demo masak, para veteran dan warga yang hadir juga mengikuti lomba minum jamu pahit. Lomba yang berlangsung dengan meriah ini disambut dengan baik oleh para partisipan, yang juga penikmat jamu.
Pekik "Merdeka !!" tak henti - hentinya diteriakkan Serma (purnawirawan) Angkatan Darat, Supardi, yang tampak semangat bergoyang sembari mengangkat gelas berisi jamu.
“Alhamdulilah kami diberi kesehatan kita juga senang bisa joget sambil lomba minum jamu agar tubuh bisa bugar, saya usia sudah 80 tahun namun tetap bisa beraktifitas normal bersama keluarga ‘’ tutur Supardi.
Kegiatan ini ditutup dengan makan siang bersama dengan berbagai pilihan menu tradisional, serta memperkenalkan kembali salah satu menu masakan jadul tempoe dulu, yaitu Bebek Honje. Menu terdiri dari bebek goreng berukuran jumbo, dipadu sambal honje, lalapan, serta jasmine rice yang cukup populer di massa Hindia Belanda. (zaz/hen)
Load more