Rusdi baru menyadari kalau investasi merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan untuk percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Saya menjadi pelaku tolak tambang sejak era PT IMN (PT Indo Multi Niaga). Dulu, saya secara pribadi pernah diminta untuk tidak tolak tambang, tapi saya gak mau,” ujar Rusdi.
Untuk saat ini, pria tamatan SMP itu bersedia menjadi mitra dengan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tersebut karena merangkul melalui program dan melibatkan seluruh warga. Apa yang menjadi kebutuhan warga bisa dimusyawarahkan dulu, sehingga hasilnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Terkait usaha pengolahan kayunya, mantan jagoan kampung ini berharap bukan hanya menelurkan program berkelanjutan. Tapi juga mendukung dalam hal kelengkapan peralatan.
Sebab, para pekerja di tempat usahanya itu membutuhkan mesin pembelah kayu atau Table Band Saw.
Sehingga limbah kayu bisa dibuat peti untuk mengemas buah naga. Dengan demikian, bisa menambah penghasilan. Sebab, di desa tersebut, banyak warga yang sempat kehilangan mata pencahariannya karena dampak dari pandemi Covid-19.
Apa yang dilakukan Rusdi, mantan jagoan kampung Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, ini patut menjadi teladan. Berbekal semangat, niatan baik serta kepedulian pada sesama, dia mampu membangun usaha penebar manfaat. (hoa/hen)
Load more