Misteri Tewasnya Pensiunan Guru di Sumbar, Reza Indragiri Soroti Polisi Makin Lamban Tangani Pembunuhan
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel mengungkap sejumlah catatan kritis terkait penanganan kasus pembunuhan pensiunan guru berinisial LI (61) yang ditemukan tewas di Jorong Talago, Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat.
Menurut Reza, ada kecenderungan penyelesaian perkara pembunuhan saat ini berlangsung lebih lama dibandingkan satu hingga dua dekade lalu.
Mengacu pada sejumlah penelitian, Reza menyebut rata-rata waktu yang dibutuhkan kepolisian untuk menuntaskan kasus pembunuhan, mulai dari laporan awal hingga berkas perkara rampung mengalami lonjakan signifikan.
“Dalam riset sebelumnya, penanganan kasus pembunuhan rata-rata selesai dalam 16 hari. Namun dalam sepuluh tahun terakhir, durasinya meningkat hingga sekitar 46 hari,” ujar Reza kepada wartawan, Senin (29/12).
Ia menjelaskan, setidaknya terdapat enam tahapan penting yang harus dilalui penyidik untuk mengungkap pelaku dan motif pembunuhan.
Tahap awal dimulai dari penerimaan laporan, dilanjutkan dengan olah tempat kejadian perkara (TKP), kemudian penyelidikan lanjutan melalui penyusunan hipotesis dan pemeriksaan saksi.
“Pada fase ini, sosok terduga pelaku biasanya sudah mulai teridentifikasi atau dipantau,” jelasnya.
Tahapan berikutnya mencakup pemeriksaan forensik secara menyeluruh, penangkapan tersangka, hingga penyelesaian berkas perkara.
Reza menegaskan, mutu penegakan hukum dalam kasus pembunuhan harus diukur melalui empat indikator utama, yakni penanganan yang tuntas, komprehensif, objektif, dan transparan.
Ia menilai keterbukaan informasi menjadi faktor penting agar kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum tetap terjaga.
“Transparansi bisa dijaga dengan terus mendorong Polri untuk menyampaikan perkembangan penanganan perkara kepada publik secara berkala,” pungkas Reza.
Sebelumnya, korban LI ditemukan tewas di halaman rumahnya di Jorong Talago, Kenagarian VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, pada Jumat (19/12).
Berdasarkan keterangan awal, peristiwa itu bermula sekitar pukul 04.20 WIB ketika suami korban, YZ (62), berangkat ke masjid untuk menunaikan salat subuh. Saat itu, korban berada sendirian di rumah dan berniat menyusul ke masjid.
Sekitar pukul 05.20 WIB, suami korban kembali ke rumah dan mendapati aliran listrik dalam kondisi mati.
Setelah listrik dinyalakan kembali, tante korban bernama Risnal yang datang untuk mengambil tas melihat korban sudah tergeletak di halaman rumah dengan mengenakan mukena berwarna ungu.
Load more