Surabaya, Jawa Timur - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) bersama Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Sekretariat Daerah Jawa Timur berkolaborasi menggelar Bimbingan Teknis Pengelolaan Konten Media Sosial bagi ASN di lingkungan Pemprov Jawa Timur.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim, Luthfil Hakim, Founder Good News From Indonesia (GNFI), Akhyari Hananto, dan Pimred Indonesia Indicator Wilayah Indonesia Timur, Santika Saraswati Pribadi.
Pada kegiatan ini, Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, memberi pesan agar para ASN di lingkungan Pemprov Jatim untuk banyak mendapatkan pelatihan-pelatihan mengenai government public relation dalam menyelesaikan krisis komunikasi.
Menurutnya, pelatihan tersebut penting agar para ASN mampu dan terlatih dalam menyelesaikan persoalan yang sedang dialami satuan kerjanya.
Sementara Founder GNFI, Akhyari Hananto, berfokus pada bagaimana pengelolaan media sosial official instansi. Menurutnya, dalam pengelolaan media sosial harus jelas tujuan publikasinya. Setidaknya ada 4 hal, yaitu untuk meningkatkan follower, meningkatkan engagement, mendapat reaksi positif, dan berkelanjutan.
Tak hanya itu, pengelola medsos harus tahu bahwa tren bermedia sosial masyarakat saat ini terus berubah. Hal ini tidak lain karena algoritma yang juga selalu berubah, jenis dan format konten yang berbeda, serta ada preferensi platform.
"Bahkan kita juga harus tahu apa yang sebenarnya dicari oleh follower dalam bermedsos agar ada interaksi dengan mereka. Perlu kita tahu bahwa yang dicari orang dalam bermedsos, yaitu 49 persen adalah hiburan, 43 persennya informasi, dan 8 persen faktor lainnya," ujar Akhyari.
Maka, kata Akhyari, agar para ASN tidak kehabisan konten publikasi, harus memperhatikan 3 hal membuat konten, yaitu konten inti, konten pendukung dan konten pelengkap.
"Hal ini harus terkelola dengan baik," jelasnya.
Sementara, Kepala BPSDM Jatim, Aries Agung Paewai, menyampaikan BPSDM siap menindaklanjuti sejumlah rekomendasi dan ide yang dihasilkan dari bimtek kali ini.
Dikatakannya, keberhasilan perangkat daerah juga ada di tangan para ASN yang memegang kendali kehumasan, termasuk dalam pengelolaan publikasi melalui media sosial. Maka ia berharap agar bimtek ini mampu menambah ilmu kepada peserta ASN dalam hal bagaimana publikasi yang benar.
"Kalau ada yang belum mengelola dengan baik medsosnya, maka mulai dari sekarang harus belajar. Kita tahu bahwa media digital terus berkembang dan kita tidak terasa jika gadget yang kita beli dua tahun lalu, sekarang sudah ketinggalan jaman. Maka, kalau ASN tidak mereview diri untuk melakukan pembenahan dan peningkatan, maka akan ketinggalan jauh dari masyarakat," terangnya. (hen)
Load more