Madiun, Jawa Timur - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun, Senin (4/7/2022) serentak melakukan pengecekan kondisi kesehatan ribuan sapi yang akan dijual untuk kurban. Sementara itu para peternak kini mulai mengeluhkan minat pembeli yang menurun, serta harga jual sapi yang anjlok dampak PMK.
Seperti pengecekan kondisi kesehatan sapi yang dilakukan oleh dokter hewan di kandang ternak milik Susilo Yogo Subroto (42) di Desa Kresek, kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Pemeriksaan hewan sapi potong ini meliputi, mata, mulut gigi dan kaki pada sapi. Pemeriksan ini intens dilakukan untuk mengantisipasi jika adanya hewan sapi yang dijual terindikasi virus penyakit mulut dan kuku.
Masih lanjut Bagus, Pemeriksaan yang dilakukan adalah pada sapi yang memiliki gejala klinis dan juga seromantis pada sapi-sapi milik peternak yang akan dijual untuk hewan kurban. Hasilnya puluhan sapi yang sudah diperiksa SE kecamatan Wungu Madiun sehat.
“Dari hasil pemeriksaan hari ini seluruhnya masih sehat dan aman untuk dikonsumsi, sementara jumlah populasi sapi potong di Kabupaten Madiun sebanyak 60.000 ekor dan sapi yang siap kurban sebanyak 2500 ekor sapi,” tambahnya.
Di sisi lain para peternak sapi mengeluhkan kondisi penjualan hewan kurban saat ini, nilai jual sapi merosot drastis. Salah seorang peternak sapi Susilo Yogo Subroto mengaku, ditahun sebelumnya dirinya mampu menjual sapi sebanyak 60 ekor, sedangkan saat ini untuk menjual sapi ternaknya sekitar 30 ekor saja kesulitan.
“Dampaknya terasa sekali mas, susah jualnya, harganya juga turun. Tahun lalu bisa jual 50-60 ekor sapi,sekarang 20-40 ekor sapi. Harga juga turun biasanya sapi standard harganya 28 juta sekarang tinggal 25 juta rupiah per ekor. Rugi nggak rugi ya mau gimana lagi tetep dijual,” pungkasnya.
Load more