Warga Tengger Bojonegoro Nikmati Air Bersih Hasil Swadaya dan Pendampingan
- tim tvOne
“Warga saya sekarang jadi bisa mandi dua kali,” celetuknya sambil tertawa bersama warga saat serah terima program pada Jumat (30/10) lalu.
Pada hari yang sama, EMCL juga menyerahkan program serupa di Desa Bareng, Kecamatan Ngasem, serta Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Ketiga desa tersebut memperoleh dukungan mulai dari penyediaan sumber air, pembangunan sumur dan instalasi, hingga menara penampungan, hydrant umum, dan sambungan rumah.
Perwakilan EMCL, Slamet Rijadi, menjelaskan bahwa mitra pendamping turut memberikan pelatihan teknis pembangunan serta pelatihan manajemen organisasi Himpunan Penduduk Pengguna Air Minum (HIPPAM). Ia menilai, pelibatan masyarakat dan pendampingan menjadi faktor penting bagi keberlanjutan program.
“Sejak awal kita bangun rasa memiliki, budaya gotong royong, dan saling menjaga,” ucap Slamet.
Ia juga memaparkan bahwa sejak 2008 EMCL telah mendukung penyediaan air bersih bagi masyarakat di 43 desa di Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Blora. Lebih dari 12.200 jiwa kini menikmati manfaat air bersih dari 61 menara penampungan yang mengalir ke sekitar 10.300 sambungan rumah.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, manajer program Nova Nevila Rodhi memimpin musyawarah untuk menerima laporan dari masing-masing tim pelaksana program di tiga desa. Setiap tim menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang kemudian ditanggapi warga, dan pada akhirnya seluruh laporan diterima dengan baik.
Dalam musyawarah tersebut, Nova juga menyampaikan hasil uji laboratorium terhadap sampel air dari empat desa. Hasilnya menunjukkan bahwa seluruhnya layak dimanfaatkan sebagai sumber air bersih bagi warga. (gol)
Load more