Salah seorang pedagang emas di Pasar Atom Surabaya, Rudianto menyebutkan, kenaikan harga emas dipicu karena naiknya harga emas di pasar internasional, yang mengakibatkan daya beli emas menurun hingga 50 persen.
Naiknya harga emas dimanfaatkan sejumlah masyarakat untuk menjual emasnya, karena tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan saat harga emas tinggi.
Kondisi ini mengakibatkan daya jual dan beli emas tidak seimbang dengan perbandingan daya jual 70 persen dan daya beli hanya sekitar 30 persen.
Seperti Tamara misalnya, warga Pandaan Pasuruan ini sengaja datang ke Surabaya untuk menjual koleksi perhiasannya karena kenaikannya di atas 50 persen.
“Harga emas terus naik saya jual koleksi perhiasan saya karena memang investasi saya di emas dan perhiasan saat naik ya saya jual, nanti saat normal kembali saya akan belanja perhiasan lagi,” ujarnya.
Namun tak semua warga yang datang menjual emasnya, para pekerja migran bergaji dolar tersebut masih tetap berbelanja emas.
Imelda, salah satu pekerja migran di Taiwan yang belum kembali sejak cuti lebaran kemarin mengaku senang berbelanja perhiasan di Indonesia karena harganya murah dibanding di Taiwan.
Load more