Selain membantu proses evakuasi warga dengan menggunakan perahu karet dan mobil ambulans, pihaknya juga membuka dapur lapangan untuk menyiapkan kebutuhan makan para pengungsi dan menyerahkan bantuan matras serta selimut.
"Sejumlah relawan juga turut bergabung memberikan pelayanan mulai dari pengiriman logistik pengungsi hingga pemeriksaan kesehatan," katanya.
Salah satu warga Perumahan Taman Pondok Legi, Narno Purnomo mengatakan di kawasan itu tidak banjir, tetapi akses jalan menuju perumahan banjirnya luar biasa.
"Taman Pondok Legi III tidak banjir. Tapi akses jalan menuju ke sini, banjirnya luar biasa. Bahkan di Jalan Joyoboyo, Medaeng, Yos Sudarso, itu banjirnya sangat dalam. Banyak kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor, sampai berhenti karena mesin mati kena banjir," ujarnya.
Ia menyebutkan di kawasan Jalan S Parman, Pepelegi, bahkan hingga kawasan Ispatindo, yang merupakan akses jalan menuju ke Perumahan Taman Pondok Legi III, juga mengalami hal yang sama.
"Saya tadi malam (Selasa, 6/2) pulang dari kawasan Gresik ke Waru, terjebak kemacetan parah karena banjir. Mulai dari Ispatindo, banjir sudah tinggi. Kemudian saya berputar jalur ke jalan Yos Sudarso, Joyoboyo, Medaeng, ternyata sudah lumpuh total, karena banjir sangat tinggi. Pikir saya bisa lewat ke Waru arah Pepelegi. Ternyata sampai di Waru, mulai dari flyover Waru sampai ke Pepelegi, saya harus menempuh perjalanan 1 jam 20 menit karena macet total dan banjir," ujarnya. (ant/gol)
Load more