Gresik, tvOnenews.com - Istri calon presiden (capres) nomor urut 03, Siti Atiqoh Ganjar Pranowo mendadak diteriaki 'Ibu Negara' oleh ratusan emak yang sejak pagi memadati halaman rumah perajin tahu di Desa Gading Watu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
"Luar biasa mas. Emak-emak di Menganti Gresik sangat antusias menyambut kedatangan Bu Atiqoh. Mereka bangga jika nanti Bu Atiqoh sudah menjadi Ibu Negara, setidaknya sudah pernah datang ke desa mereka," kata Mujid Riduan, Ketua DPC PDI Perjuangan Gresik kepada tvOnenews.com, Kamis (21/12).
Seperti dikabarkan sebelumnya, istri capres nomer urut 03, Siti Atiqoh Ganjar Pranowo, Rabu (20/12), menggelar aksi blusukan ke pabrik tahu di Desa Gading Watu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Siti Atiqoh yang datang sekitar pukul 10.00 WIB itu langsung disambut antusias ratusan kader dan simpatisan partai PDI Perjuangan.
Dalam blusukannya ke pabrik tahu milik Iswati, Siti Atiqoh Ganjar langsung disambati oleh sejumlah perajin tahu. Mereka mengeluhkan mahalnya harga kedelai impor di pasaran dan tidak adanya subsidi harga kedelai dari pemerintah.
Kusman, salah satu perajin tahu asal Domas, Menganti, Gresik mengatakan, jika para perajin tahu dan tempe rata-rata mengeluhkan mahalnya harga kedelai di pasaran. Tidak hanya itu saja, perajin juga berharap adanya subsidi harga kedelai dari pemerintah.
"Harga kedelai impor sangat mahal di pasaran. Perajin juga tidak mendapatkan subsidi harga kedelai dari pemerintah," ujar Kusman.
Menanggapi keluhan para perajin tahu, Siti Atiqoh Ganjar mengatakan, jika kedaulatan pangan khususnya kedelai masih rentan karena belum bisa memproduksi sendiri kedelai lokal secara maksimal.
Dikatakan Atiqoh, ketergantungan terhadap kedelai impor di Indonesia hingga kini disebut masih tinggi. Istri calon presiden itu khawatir jika ada gangguan, maka bahan dasar pembuatan tahu akan terkena dampak.
“Kedaulatan pangan khususnya kedelai masih rentan karena belum bisa memproduksi sendiri,” ujarnya di hadapan ratusan kader PDIP Gresik.
Oleh karenanya, Siti Atiqoh mendorong keterlibatan para ilmuan di Indonesia agar melakukan penelitian sehingga bibit kedelai lokal bisa semakin berkualitas. Terutama cocok dengan kondisi musim di Indonesia.
"Budidaya kedelai itu, biasanya bertahan di negara dengan empat musim. Kurang cocok dengan dua musim,” jelasnya.
Meski demikian Siti Atiqoh mengklaim kualitas bibit kedelai lokal tidal kalah dengan impor. Rasanya lebih nikmat kedelai lokal, karena kadar airnya kebih tinggi.
“Kedelai ini bagus untuk kita. Anti oksidanya bagus untuk ketahanan tubuh kita. Kedelai banyak sekali vitamin E nya,” ungkapnya.
Pada kegiatan ini dari pantauan di lapangan, silaturahim Siti Atiqoh dengan pengrajin tahu di Menganti Gresik berlangsung meriah. Ratusan kader berlogo banteng moncong putih dengan sangat antusias menyambut gembira kehadiran Atiqoh.
Bahkan para pendukung yang mayoritas emak-emak itu, sangat senang bertemu dengan Siti Atiqoh. Mereka rela berdesakan salaman dan bergantian foto selfie dengan istri calon presiden itu. (mhb/far)
Load more