Sementara ini untuk pelayanan e-KTP secara online dimohon untuk bersabar karena harus antre menunggu pengiriman blangko dari pemerintah pusat. Karena dari pengajuan yang dilakukan baru Minggu depan mendapat pengiriman 2000 keping blangko e-KTP.
Sehingga dampaknya terjadi antrean pencetakan KTP baru akibat kurangnya blangko. Selain dari kalangan pelajar sebagai pemilih pemula di pemilu 2024, banyaknya pemohon e-KTP ini juga berasal dari pelajar untuk pengajuan SIM C dan juga warga yang ingin melakukan pengajuan kredit perbankan maupun pengurusan BPJS.
“Tidak hanya untuk syarat pemilu, tapi pelajar ini juga membuat KTP untuk kebutuhan SIM, warga yang membuat KTP baru karena hilang, kebutuhan pengajuan kredit di perbankan dan juga mengurus BPJS,” ucapnya.
Dengan 2000 lembar blangko e-KTP yang tersisa dari pengiriman di bulan Juli, pihak Dispendukcapil Kabupaten Madiun kini mengambil kebijakan untuk mengutamakan pencetakan e-KTP khusus bagi pemohon secara offline.
Khususnya bagi warga yang mengurusnya di kantor mall pelayanan publik karena rata-rata mereka membutuhkan KTP untuk kondisi yang urgent (mendesak) dan sisanya untuk membackup jumlah antrean yang sudah mencapai 4000 dari layanan online pengajuan KTP.
“Minggu depan kita melakukan pengajuan lagi, mudah-mudahan dapat 4000 harapanya juga bisa tambah, sehingga semua pelayanan baik lewat online, WA, maupun yang layanan offline lewat kecamatan atau kantor desa bisa terlayani semua,” pungkas Sigit. (men/gol)
Load more