Ponorogo, tvOnenews.com – Satreskrim Polres Ponorogo, kembali melakukan pemeriksaan untuk mengungkap dugaan penganiayaan dan pembunuhan yang sempat menggegerkan warga Desa Semanding, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo pada Sabtu lalu.
Sementara itu, peristiwa yang masih menjadi teka-teki ini berawal dari hilangnya dua orang penghuni kontrakan usai malam sebelumnya salah satu penghuninya teriak minta tolong.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua RT setempat Heri Siswanto, jika rumah salah satu warganya Sunardi, seminggu sebelumnya dikontrak oleh dua orang warga, yang menurut identitas berasal dari Jambi.
Pada saat malam hari, tetangga penghuni kontrakan yang bernama Dimas, mendengar teriakan minta tolong dari salah satu penghuni kontrakan.
Mendengar hal tersebut, Dimas langsung keluar rumah dan melihat situasi di luar rumah. Namun karena kondisi sudah larut malam dan posisi di luar rumah tidak terjadi apa-apa ia pun kemudian masuk kembali ke dalam rumahnya. Karena penasaran ia pun kemudian sesekali mengawasi dari dalam rumah melalui jendela.
Saat melihat dari dalam rumahnya, ia pun mengetahui ada sebuah mobil berwarna putih yang berada di halaman rumah kontrakan tersebut. Saat itu ia juga melihat ada dua orang memasukkan sebuah gulungan karpet ke dalam mobil berwarna putih. Keesokan harinya, karena penghuni kontrakan tidak kunjung keluar rumah, ia kemudian melaporkan peristiwa malam sebelumnya kepada pemilik kontrakan Sunardi. Setelah dicek ternyata ada sejumlah bercak darah yang masih menempel di beberapa titik, seperti lantai, pintu, dan bekas tisu untuk membersihkan darah juga ada.
Sementara penghuni kontrakan hilang entah kemana, bahkan nomor penghuni kontrakan yang sebelumnya digunakan untuk mengirim identitas melaui pesan Whatsapp juga tidak bisa dihubungi. Identitas penghuni kontrakan yang sebelumnya dikirim ke ponsel milik Sunardi melalui pesan Whatsapp ternyata juga telah dihapus.
Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia, saat dikonfirmasi menuturkan jika pihaknya saat ini masih terus mendalami kasus tersebut. Pasalnya hingga saat ini baik korban, pelaku, maupun penghuni kontrakan belum bisa diketahui keberadaannya. Bahkan identitas penghuni kontrakan saat masih terus dalam penyelidikan.
“Dari keterangan yang dihimpun dari warga memang diketahui adanya suara orang minta tolong, berikut juga samar ada orang dianiaya, masih kita dalami terus, saksi-saksi juga akan kami kembangkan, termasuk ada kelambu juga, atau tirai gorden yang hilang, serta barang bukti berupa karpet juga hilang. Tapi sementara yang jelas itu ada bercak darah, selanjutnya akan kita sampaikan lebih lanjut, bisa jadi penganiayaan, bisa jadi pengeroyokan, bisa jadi pembunuhan, dugaannya itu,” pungkas Niko.
Sementara itu, terkait penemuan mayat di bawah jembatan tol Ngawi Km 557, dengan dibungkus karpet, pihak satrekrim telah menerjunkan tim buru sergap, tim unit pidum dan inafis untuk mencocokan temuan mayat tersebut dengan peristiwa berdarah di kontrakan Desa Semanding, Kecamatan Jenangan, Ponorogo. (asn/hen)
Load more