Mojokerto, tvOnenews.com - Keluarga AE (14) korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan di bawah jembatan sungai irigasi Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto berharap kedua pelaku AA dan MA diberi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Keluarga tak menyangka jika AA tega membunuh korban, karena selama ini AA dan korban saling mengenal dan pernah berpacaran.
Atok Utomo, Ayah korban mengaku terkejut dan tidak menyangka jika kedua pelaku melakukan perbuatan seperti itu. Kedua pelaku masih belia.
"Diusia segitu kok punya ide konyol kayak gitu. Tapi gimana lagi, kalau Tuhan sudah berkehandak" ujar Utomo.
Selama ini keluarga korban juga mengenal pelaku AA. Pelaku sering menitipkan motornya di rumah korban saat pergi ke sekolah, karena pihak sekolah melarang siswa datang ke sekolah bawa motor.
"Pelaku sering titip sepeda disini, cuman posisi saya kerja, jadi yang lebih kenal istri saya. Kan sekolahnya dekat sini, jadi motornya dititipkan terus ke sekolahnya jalan kaki" kata Utomo.
Menurut Utomo, dari informasi teman-temannya, AE dan korban juga pernah berpacaran ketika duduk dibangku kelas VII. Bahkan, pelaku juga sempat kembali menyatakan cintanya ke korban. Namun oleh korban ditolak, lantaran AA sudah mempunyai pacar.
"Cerita teman-temannya itu pernah pecaran sama pelaku, kalau istilahnya mantan. Kalau ga salah, pelaku pernah kembali nembak (menyatakan cinta) ke putrinya, tapi ditolak karena pelaku sudah punya pacar" ucap Utomo.
Pihak keluarga berharap, pelaku diberi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Harapannya diberi hukuman yang berlaku. Saya serahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian. Kan yang paham polisi," pungkasnya.
Sebelumnya, polisi menemukan jenazah AE di bawah jembatan sungai irigasi Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Senin (12/6) kemarin. Keberadaan jenazah korban tersebut diketahui setelah polisi melakukan penyelidikan terkait hilangnya korban sejak 15 mei lalu dan menangkap dua pelaku AA dan MA. (hfh/gol)
Load more