Sementara itu, Alissa Wahid juga menjelaskan misi Gusdurian dalam tindakan kebaikan kepada semua termasuk bidang kemanusiaan adalah berasal dari filosofis Gusdur dimana manusia hidup itu perlu menekankan pada Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Keadilan. Bukan pada hal matrealistis. Bahkan, tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi daripada kemanusiaan.
Menurutnya, kaum muda adalah kaum peka hak dan berani untuk membela apa yang diyakini. Disisi lain kaum muda memiliki kebebasan informasi dan transportasi. Hal ini menyebabkan kaum muda bisa salah arah dan menjadi egoistis dan menjadi sociocentric society.
“Padahal kalau kita menerapkan nilai-nilai kemanusian kita akan sadar apa yang benar-benar penting dan memprioritaskan kepentingan bersama demi terciptanya kebahagiaan dan keharmonisan hidup," katanya.
Sementara itu, wakil Ketua Young Buddhist Association Limanyono Tanto, Wakil Ketua YBA mengatakan pertemuan dan silaturahmi lintas tokoh agama ini sangat perlu dihadirkan agar muda-mudi Buddhis Indonesia dapat saling mengenal antar ajaran.
Selain itu, acara ini juga untuk menyambut perayaan Trisuci Waisak, sehingga bisa menambah wawasan dan pengetahuan hidup berbangsa dan bernegara, bukan terpaku pada perayaan ritual agama saja. Tujuan akhirnya agar tercipta moderasi dan tenggang rasa antar umat beragama serta menjadi nilai lebih umat Buddha di mata umat beragama lain melalui sikap dan sifatnya. (sha/gol)
Load more