Perjuangan Seorang Ibu Tiga Anak asal Kota Malang Melawan Kanker Lidah, Ini Ceritanya
- tvOne - edy cahyono
Malang, tvOnenews.com – Nama saya Dewi Kusumawati berusia 40 tahun, begitu ia memperkenalkan diri melalui pesan singkat yang dikirim. Perempuan asal Jalan Sidomulyo Gang 2, Kecamatan Blimbing, Kota Malang ini sudah tak bisa lagi berbicara sejak dirinya terkena kanker lidah.
Melalui pesan yang ia tulis, Dewi yang kini mempunyai anak berkebutuhan khusus berusia 21 tahun menceritakan bagaimana ia terkena kanker lidah sejak Oktober 2021 silam.
Mulanya Dewi terkena sariawan yang terus menerus ia biarkan, karena dianggap biasa. Lama kelamaan, efek yang ia rasakan semakin sakit dan hanya diobati dengan obat biasa.
"Dulu cuma saya kasih obat dengan asam mefenamat dan amoxilin. Selang dua Minggu, sariawan itu mengecil dan saya biarkan saja," ujar Dewi, Selasa (9/5).
Lalu, kerap kali Dewi setiap usai makan selalu ada nasi yang masuk ke dalam lubang sariawan di lidahnya yang awalnya hanya lubang kecil saja.
"Untuk mengeluarkan sisa nasi itu saya menggunakan tisu dan lama kelamaan sariawan kembali membesar dan badan terasa sakit," ungkapnya.
Akhirnya, selang tiga bulan, Dewi memutuskan untuk pergi ke dokter dan dokter menyarankan untuk periksa ke dokter gigi.
"Setelah dari dokter gigi, saya dirujuk ke dokter bedah sampai akhirnya di rujuk ke dokter ontologi," imbuhnya.
Setelah melakukan berbagai pemeriksaan, akhirnya dokter pun mendiagnosa Dewi terkena tumor ganas, yakni kanker lidah.
Dari situ, akhirnya Dewi memutuskan menjalani kemo terapi, namun hasilnya, kondisi Dewi semakin lama semakin menurun.
"Saya kemo, kemudian drop dan kembali merasa sehat. Kemudian kemo ulang, ternyata kembali drop lagi sampai kemo empat kali dan akhirnya saya putuskan tidak melanjutkan (kemo)," katanya.
Selang sebulan hingga dua bulan pasca kemo, Dewi merasa kondisinya mulai membaik. Namun, rasa nyeri terus menghampirinya di hampir seluruh badannya.
Maka, ia pun memutuskan untuk mengkonsumsi obat nyeri dan lama kelamaan ada rasa tidak enak muncul di bagian leher dan pipinya.
"Ada bengkak, kemudian saya kembali ke dokter dan menjalani rawat inap. Selang sebulan, kemudian saya drop dan kemudian pipi dan dagu saya melepuh hingga akhirnya dokter menyarankan untuk operasi," jelasnya.
Load more