Jalu mengungkapkan bahwa untuk menunjang kegiatan kemandirian ketrampilan pihaknya menggandeng beberapa mitra pelatihan dan mitra produksi yang di tandai dengan penandatanganan MoU.
"Kita ada 15 program unggulan Latubaya Produktif sebagai penunjang ketrampilan dan kemandirian warga binaan disini," terang Jalu.
Adapun 15 pembinaan kemandirian ketrampilan yang ada di Lapas Kelas I Surabaya yang menjadi program unggulan Latubaya Produktif seperti Pertanian,Perikanan,Penjahitan,Laundry, Bengkel besi dan las, Sablon, Barbershop, Membatik, Jamur tiram, Kerajinan tangan, Kewirausahaan
"Di bidang wirausaha sendiri warga binaan warga binaan diajari berjualan aneka masakan olahan higenis yang ada di kantin pujasera," imbuhnya.
Jalu melanjutkan, sebelum warga binaan mendapatkan pembinaan kemandirian ketrampilan mereka harus menjalani proses assessment dan pengisian form bakat dan minat terlebih dahulu, baru kemudian di usulkan dalam sidang TPP.
“Program Latubaya Produktif diikuti sekitar 34% narapidana dari total 1549 penghuni,” urai Jalu.
Selain dilakukan pembinaan kemandirian ketrampilan, Lapas Kelas I Surabaya juga memasarkan produknya melalui mitra produksi, penjualan secara langsung kepada petugas, masyarakat maupun warga binaan. Bahkan pihak lapas sering mengikuti pameran guna meningkatkan omset dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Load more