Banyuwangi, tvOnenews.com - Menjelang Lebaran Ketupat, para penjual kulit ketupat menjamur di Kota Banyuwangi. Mereka memilih berjualan di seputaran Taman Sritanjung, dekat pasar Kota Banyuwangi. Dalam sehari, para penjual mampu meraup omzet hingga Rp200.000.
“Ini mengisi hari libur. Kebetulan, permintaan kulit ketupat juga ramai,” kata Fauziah (30), penjual kulit ketupat, Kamis (27/4) siang.
Harga kulit ketupat dipatok Rp1000 per biji. Biasanya, dijual per ikat berisi 10 biji. Harganya dibandrol Rp10.000 per ikat. Harga ini tidak naik dibandingkan lebaran tahun lalu.
Para penjual kulit ketupat datang dari sejumlah desa di sekitar kota Banyuwangi. Mereka membuka lapak dadakan sembari menganyam janur untuk kulit ketupat. Dalam sehari, rata-rata pedagang bisa berjualan hingga 200 biji, bahkan lebih. Biasanya, pembeli berburu ketupat minimal dua ikat.
“Kalau malam sebelum Lebaran Ketupat, penjualan pasti naik,” kata wanita asal Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat.
Untuk menarik pembeli, para penjual menganyam langsung kulit ketupat di lokasi. Sehingga, hasilnya terlihat segar dan baru. Janur yang digunakan diambil dari pekarangan rumah masing-masing. Sehingga, harganya relatif murah. Kemampuan menganyam kulit ketupat ini didapat secara otodidak.
Rata-rata warga memilih berburu kulit ketupat lantaran lebih praktis. Lalu, tak semua orang bisa menganyam kulit ketupat. Alasan lainnya, mencari janur juga sulit.
“Kalau beli begini praktis. Tinggal mengisi beras, lalu direbus,” kata Wiyanti (34), salah satu pembeli kulit ketupat.
Menurutnya, ketupat menjadi menu wajib saat lebaran. Setelah tujuh hari berlebaran, warga Banyuwangi menutupnya dengan Lebaran Ketupat.
Kuliner Lebaran Ketupat disajikan dengan aneka sayur lodeh atau opor. Selain ketupat, warga juga berburu kulit lepet. Bentuknya lonjong. Biasanya diisi ketan dicampur parutan kelapa. Ketika masak, rasanya gurih. (hoa/far)
Load more