“Saya puluhan tahun memandikan jenazah. Baru kali ini menangis mas. Kasihan melihatnya. Saya batin anak ini kenapa kok sampai begini” ungkapnya.
Kesaksian lain juga diungkap sejumlah saksi dan pengunjung yang saat itu berada di warung orang tua korban.
Sebelum kematian korban, ayah korban sempat mondar-mandir pulang ke rumah.
“Waktu itu kan saya di warung. Karena saya biasa warung disitu. Sebelum kejadian itu bapaknya bilang mau pulang ambil charge Hp. Ditunggu kok lama, sempat mau ditelpon tapi sudah kembali. Lalu sempat buatkan jahe hangat. Lalu bapaknya pulang lagi. Waktu balik ke warung bilang, maaf koh warung mau saya tutup. Anak saya jatuh dari kursi. Itu omongnya sambil bergetar,” kata salah satu saksi yang enggan disebutkan namanya.
Saat itu, pengunjung lain sempat menawarkan sepeda motornya untuk membawa korban ke rumah sakit. Namun ayah tiri korban menolak.
“Koh mu saat ini menawarkan agar korban dibawa menggunakan sepeda motornya. Tapi ayah korban tidak mau, katanya mau telpon Grab saja. Terus saya bilang udah koh nanti saya bantu beresi gerobaknya,” bebernya.
Jarak antara warung makan dengan rumah orang tua korban hanya sekitar 50 meter. Saat itu, saksi sempat membantu mendorong gerobak ayah korban sampai depan rumah.
Load more