Kebumen, Jawa Tengah - Beginilah aktivitas belajar mengajar para siswa kelas 3 di SDN 2 Ambalresmi, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah. Mereka tetap terlihat semangat dan ceria meski harus belajar di ruang mushola sekolah.
Kegiatan belajar siswa kelas 3 dialihkan ke mushola sekolah dikarenakan atap ruang kelas ambrol, Selasa (24/5/2022) pagi.
Nanda dan Salsabila siswa Kelas 3 ini mengaku senang meski harus belajar di ruang mushola yang sempit.
"Tetap senang dan semangat karena kelasnya diminta untuk belajar kakak kelas yang ruangannya rusak," ujar Nanda dan Salsabila saat mengikuti KBM.
Guru Kelas 6 SDN 2 Ambalresmi Budiyono mengatakan, saat ini proses pembelajaran tatap muka untuk Kelas 6 dialihkan ke ruang kelas 5, sementara Kelas 5 menempati ruang Kelas 3.
"Siswa Kelas 3 yang jumlahnya lebih sedikit kemudian dialihkan ke mushola sekolah," ujar Budiyono saat menunjukan atap ruang guru yang ambrol pagi ini.
Menurut Budiyono terdapat 14 siswa kelas 3 yang saat ini mengikuti pembelajaran di mushola. Meskipun belajar di mushola, para siswa tetap antusias dan semangat mengikuti pembelajaran dengan tertib.
"Jadi ada 2 ruang yang kita kosongkan sejak Januari tahun lalu. Dan pagi ini sebagian atapnya ambrol mas. Kelas 3 kita pindahakan ke mushola," lanjut Budiyono.
Sementara itu Kepala sekolah SDN 2 Ambalresmi Wisman Iriyanto saat ditemui di perpustakaan sekolah yang kini berubah menjadi ruang guru mengatakan, sejak tahun 2021 lalu atap dua ruangan sekolah sudah dikosongkan dan sudah ditopang bambu di kuda-kuda atapnya.
"Dulu dari dinas pendidikan sudah langsung kroscek dan semua kerusakan sudah di data. Kemarin februari 2022 kembali di cek oleh dinas, infonya anggaran tahun 2023 akan diusulkan," jelas Wismawan.
Takut terjadi peristiwa yang tidak diinginkan pihak sekolah akhirnya berinisiatif untuk mengkosongkan ruangan. Peristiwa atap sekolah yang nyaris ambruk ini pun langsung dilaporkan ke pihak dinas terkait.
"Penyebabnya dulu diketahui saat hujan deras, atap ruangan melengkung nyaris hampir ambruk kemudian kita kasih penyangga dari bambu," tandasnya.
Melihat kondisi bangunan sekolah yang memprihatinkan, mulai dari bagian rangka atap yang melengkung, dinding retak-retak bahkan saat hujan, airnya merembes ke dalam ruangan.
Bahkan, kondisi konstruksi atap yang telah lapuk dan tak mampu menahan beban. Harapannya tahun ini ada perbaikan untuk dua atap ruang yang rusak. (Wkn/Buz)
Load more