Rembang, Jawa Tengah - Dampak sulitnya mencari surat izin kapal untuk melaut membuat harga ikan di TPI Tasikagung Rembang, Jawa Tengah, mengalami kenaikan. Selain itu, pasokan ikan juga berkurang.
Harga ikan kakap merah dari yang semula seharga Rp15 ribu per kilogram, naik menjadi Rp20 ribu per kilogram. Ikan tongkol dari harga Rp 25 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram.
"Sudah 2 bulanan ini harga ikan mengalami kenaikan," kata Asih, Senin (14/3/2022).
Kenaikan harga ikan, kata Asih disebabkan oleh minimnya kapal nelayan yang melaut karena terbentur proses perizinan kapal yang terlalu sulit.
"Sebagian kapal ada yang melaut, namun ada yang belum terselesaikan proses perizinan kapalnya, jadi stok ikan juga berkurang saat ini," tuturnya.
Asih menambahkan, permintaan ikan laut selama beberapa hari terakhir ini juga meningkat. Namun, pasokan ikan dari nelayan berkurang dan harganya naik, pedagang pun terpaksa tidak bisa memenuhi permintaan tersebut.
"Banyak permintaan tapi kondisinya tangkapan ikan sedang sepi ya mau gimana lagi. saya juga tidak bisa ambil stok ikan banyak, karena penjualan di pasar nyari untungnya cuma sedikit tidak bisa menaikan harga terlalu banyak," imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan pedagang ikan lainnya, Sukanar mengaku, sudah sepekan kesulitan mencari stok ikan di TPI Tasikagung. Sekali mendapatkan stok, ia terpaksa menaikan harga ikan agar tak merugi.
"Sekarang sulit cari stok ikan, sekali dapat barangnya juga tidak sebagus sebelum-sebelumnya. Harganya ikan juga jadi mahal. Harapannya ya pemerintah bisa segera memberikan izin nelayan untuk melaut agar harga ikan cepat kembali seperti semula," pintanya.
Kepala UPT TPI Tasikagung, Djumadi, menyampaikan akibat sulitnya mengurus izin kapal untuk melaut, jumlah ikan di TPI Tasikagung mengalami penurunan. Selain itu sejumlah ikan tangkapan nelayan juga mengalami penurunan kualitas.
“Saat ini akibat sulitnya mengurus izin melaut jadi nelayan ada yang tidak melaut. Jadi jumlah ikan menurun, namun harganya merangkak naik sekarang,” katanya.
Menurut Djumadi, kurangnya aktivitas bongkar muat kapal sekaligus kurangnya pasokan ikan ini juga menjadi kendala bagi para perusahaan ikan.
Kendala ini sudah berlangsung sejak pertengahan Januari lalu, sehingga kapal yang sudah bersandar sejal bulan itu, sampai sekarang belum berangkat melaut.
"Sudah jelas akibat kurangnya kapal yang melaut otomatis mengurangi pasokan ikan di TPI Tasikagung. Ini sudah berlangsung pertengahan Januari lalu, ini juga menjadi masalah bagi perusahaan karena ikan konsumsi yang biasa dibutuhkan oleh perusahaan jadi berkurang," ujarnya.
Djumadi menambahkan, naiknya harga ikan tersebut dipengaruhi oleh permintaan pasar yang semakin meningkat. Padahal dikondisi seperti ini, tidak banyak nelayan yang berani untuk melaut.
“Permintaan lagi banyak-banyaknya, semua jenis ikan juga mengalami kenaikan harga.Walaupun itu ikan mahal, namun nelayan masihHarga Ikan Laut di Rembang Naik Terdampak Sulit Urus Izin Melaut terkendala izin melaut,” pungkasnya. (Abdul Rohim/Buz)
Load more