"Ancakan yang dibuat warga memiliki sejumlah filosofi sesuai dengan tema yang diangkat. sehingga apapun temanya yang diangjat setiap tahun tidak melupakan sejarah dari makna tradisi ancakan," imbuhnya.
Sementara itu Kasi Pemerintahan Desa Bancak sekaligus panitia Ancakan, Siswanto mengatakan bahwa ancak tersebut dibuat oleh para pemuda desa yang kreatif.
“Dengan berbagai bahan yang ada, tema yang kami tentukan, misalnya kemerdekaan. Mereka memaksimalkan kreatifitas mereka di sini,” ungkap Siswanto.
Dia menambahkan, tradisi legendaris itu sudah diadakan rutin sejak jaman nenek moyang, namun mulai dikemas menarik sejak tahun 1960an.
"Para warga berdoa kepada Tuhan agar tempat yang akan ditempati selalu aman, nyaman dan tidak halangan apapun untuk ditempati. Maka, ancak diarak untuk menunjukkan rasa syukur dan menampilkan tempat tinggal mereka yang diharapkan tetap aman," tutupnya. (abc/aag)
Load more