Razia Jam Malam Pelajar di Kota Cirebon Gencar Dilakukan, Effendi Edo Tak Mau Generasi Muda Terjerumus Hal Negatif
- Kolase Tvonenews.com
Cirebon, tvOnenews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon bersama Polres Cirebon Kota dan unsur TNI menggelar razia gabungan besar-besaran pada Sabtu hingga Minggu (15/6/2025).
Razia ini menyasar para pelajar yang masih berkeliaran di luar rumah setelah pukul 21.00 WIB.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Wali Kota Cirebon tentang pemberlakuan jam malam bagi pelajar, serta sebagai bagian dari implementasi Surat Edaran Gubernur Jawa Barat.
Tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Polres, Kodim 0614, Korem 063/Sunan Gunung Jati, TNI AL, TNI AU, Polisi Militer, Dishub, DKIS, Disdik, hingga KPAID menyisir sejumlah titik rawan.
Lokasi yang menjadi fokus razia antara lain pinggir jalan, warung kopi, dan kawasan parkir Bima di Kota Cirebon.
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, ikut turun langsung memantau jalannya razia.
Ia menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan generasi muda di Kota Udang.
"Ini adalah bentuk perhatian kami terhadap masa depan anak-anak kita. Sudah kami tetapkan, di hari biasa pelajar hanya boleh di luar hingga pukul 20.00 WIB, sedangkan di malam Minggu hingga pukul 21.00 WIB. Selebihnya akan kami tindak," ujar Edo, Minggu (15/6/2025).
Ia menambahkan bahwa kebijakan jam malam bukanlah bentuk pembatasan, melainkan perlindungan.
"Tujuannya agar anak-anak kita tidak terjerumus dalam pergaulan bebas, tawuran, atau kegiatan negatif lainnya," kata Edo.
"Kami ingin Cirebon tetap menjadi kota yang aman dan nyaman, khususnya bagi para pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa. Mari kita jaga bersama-sama anak-anak kita demi masa depan yang lebih baik," tambah Edo.
Dalam razia tersebut, petugas menemukan sejumlah pelajar yang masih berkeliaran melewati batas waktu yang ditentukan.
Bahkan, seorang remaja diamankan di kawasan Jalan Terusan Pemuda setelah tertangkap tangan sedang melakukan transaksi narkoba jenis tembakau sintetis menggunakan sistem tempel.
Selain itu, dua remaja lainnya juga turut diamankan karena diduga terlibat dalam aksi tawuran konten.
Aksi mereka direkam menggunakan ponsel dan direncanakan akan diunggah ke media sosial.
Load more