Mengintip Suasana Lebaran di Bandung pada Zaman "Baheula"
- Antara
Koran itu menyebutkan pada 7 Januari 1935 tercatat sebanyak 1.500 orang pribumi atau Indonesia mengunjungi tempat wisata tersebut serta 160 orang Eropa. Kemudian pada 8 Januari 1935 sebanyak 1.500 orang Eropa dan 900 orang pribumi.
Saat itu diperkirakan jumlah pengunjung akan lebih banyak lagi. Mengingat pelabuhan di Batavia menerima dua ekor kanguru serta dua ekor emus dari Perth, Australia, satu ekor anoa dari Sulawesi.
Untuk menata kebun binatang itu, pengelola melalui Dinas Pembibitan Kota kala itu telah tmelakukan perbaikan dan perluasan material pohon.
"Langkah-langkah untuk menyediakan tempat bermain anak-anak akan dibahas. Pengawal malam dari kebun binatang kemudian mendapat perhatian. Beberapa tindakan akan diambil. Berbagai rencana perbaikan telah disetujui," sebut koran itu.
Koran De Sumatera Post edisi 28-05-1923 menuliskan ada alasan untuk bersuka cita. "Hari-hari puasa yang panjang telah berlalu, sekarang orang-orang telah memenuhi kewajiban-kewajibannya, yang ditegakkan oleh agama, setidaknya dalam hal pilar ketiga Islam, dan sekarang orang-orang menyambut tahun baru (Lebaran) dengan pakaian yang bersih dan bersih."
"Pagi itu, hampir malam dan langit masih bersinar terang, banyak orang percaya berkumpul di Masjid Bandung, di mana kepala penghulu hadir dan pimpinan pemerintah (raja) Bandung, berbicara kepada orang banyak, orang banyak yang sangat besar dan sangat luas, sehingga dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya orang-orang tampaknya merasakan kebutuhan yang lebih besar di bawah pengaruh bencana baru-baru ini oleh penduduk," tulis koran itu.
Setelah upacara selesai, banyak orang berbaris panjang menuju kediaman pimpinan pemerintah kota dengan mengenakan pakaian berwarna-warni dan sibuk dengan kembang api yang meledak, dari cara yang mewah di mana banyak memberikan udara untuk antusiasme mereka.
Kemudian upacara adat terjadi di kabupaten, menurut kebiasaan, dewan Bandung mengucapkan penghormatan kepada suami dan para pejabat, para priyayi dari semua tempat, berwarna-warni sambil berlutut.
Dan banyak orang dari komunitas pribumi yang datang untuk memberi salam dan ucapan selamat kepada pimpinan pemerintahan. Seiring berjalannya waktu, hari ini mungkin lebih formal, tapi sedikit lebih besar.
Load more