Kasus Penganiayaan Siswi SMA di Tasikmalaya, Orang Tua Korban Tetap Lanjutkan Proses Hukum Meski Sudah Islah, Ini Alasannya!
- timtvOnenews.com - Denden Ahdani
Ipa menambahkan, pada Selasa siang tadi korban sempat dijenguk oleh Plh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum. Di rumah korban, Uu memotivasi korban agar semangat lagi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, terutama melanjutkan aktivitas belajar mengajar di sekolah. Di sisi lain, pihak keluarga korban juga merasa bahagia kedatangan Uu Ruzhanul Ulum bisa dikatakan sebagai obat bati mereka. Keluarga juga meminta kepada Uu Ruzhanul Ulum untuk membantu memfasilitasi pertemuannya dengan pihak KCD Jawa Barat.
"Pak Uu tadi datang, normatif ya menjenguk ingin tahu korbannya, kemudian menyemangi memotivasi utuk belajar lagi. Kami pun meminta Pak Uu untuk memfasilitasi ke KCD, keluarga juga mengapresiasi karena bisa dibilang obat untuk mereka," pungkas Ipa.
Sebelumnya, sebuah unggahan di akun instagram yang menceritakan kasus dugaan penganiayaan terhadap anaknya viral di media sosial. Dalam unggahan tersebut, diceritakan kejadian yang dialami oleh anak perempuannya yang merupakan siswi SMA Negeri 1 Tasikmalaya. Akun instagram @joelianaaaa mengunggah foto anaknya dengan luka di pelipis disertai keterangan jika anak perempuannya itu dianiaya oleh teman sekelasnya. Namun dia menyesalkan karena pihak sekolah cenderung membela pelaku dan tidak melindungi anaknya sebagai korban, lantaran pelaku diduga merupakan anak salah seorang pejabat Kemendikbud RI.
Pascaviral di media sosial, Kepala SMA Negeri 1 Tasikmalaya, Yonandi memberikan klarifikasi terkait kasus dugaan penganiayaan atau bullying yang dialami salah seorang siswi. Pihak sekolah memastikan kedua pihak telah berdamai dan sudah mencabut laporan kepolisian.
Adapun terkait isu pelaku merupakan anak pejabat Kemendikbud RI, Yonandi menyebut hal itu tidak benar. Orang tua pelaku memang benar berstatus ASN, tetapi pejabat di lingkungan salahsatu Balai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Hal itu pun telah dibenarkan langsung oleh saksi saat proses perdamaian melalui zoom meeting dari perwakilan Inspektorat Jenderal Kemendikbud RI.
"Pelaku bukan anak pejabat Kemendikbud RI. Namun, saat itu memang Ibu pelaku mengaku bisa berkomunikasi (dengan Kemendikbud). Masih pegawai negeri semacam pengawas. Dan insyalloh bukan pejabat di Irjen. Dia (orang tua pelaku) pengawas Balai Besar Penggerak Dinas Pendidikan Provinsi Jabar," kata Kepala SMAN 1 Tasikmalaya, Yonandi saat menggelar konferensi pers pada, Senin (22/05/2023) sore kemarin.
Load more