Dari Manakah Asal Susu Kuda Duzi?
- Istimewa
tvOnenews.com - Di balik kemasan susu bubuk berlabel Duzi, ada perjalanan panjang dari Flores ke Jawa Tengah yang jarang diketahui. Produk yang kini ramai peminat itu ternyata diracik dari susu kuda asli Flores, hasil kerja sama peternak lokal dengan tangan dingin Nurul Aini.
Nurul bukan sosok baru di dunia olahan susu. Ia dikenal sebagai perempuan yang tekun menjaga standar kebersihan dan kualitas produk tanpa kompromi. Dalam setiap proses produksi susu kuda Duzi, ia selalu memastikan semua tahap berjalan sesuai prosedur pangan.
“Saya cuma ingin orang tahu, susu kuda yang mereka minum itu punya perjalanan panjang. Dari kuda betina di Flores, sampai ke tangan konsumen, semua ada tahapnya,” ujar Nurul Aini, Kamis (9/10/2025).
Bahan baku susu kuda Duzi dikirim langsung dari Flores dalam bentuk bubuk setengah jadi. Pengeringan dilakukan di sana untuk menjaga kandungan alami dan meminimalkan risiko rusak selama perjalanan laut.
“Kalau dikirim dalam bentuk cair, pasti susah. Jadi di sana sudah dikeringkan dulu supaya tetap alami,” jelas Nurul.
Setelah tiba di Jawa Tengah, susu bubuk tersebut tidak langsung dipasarkan. Tim kecil Nurul akan memurnikan kembali dan memastikan kandungan nutrisinya tetap utuh sebelum dikemas dengan nama Duzi.
“Setiap batch diuji dulu. Kami nggak mau ambil risiko. Ada uji kadar air, protein, sampai mikroba. Semua wajib lolos sebelum dikemas,” katanya menegaskan.
Ruang produksi susu kuda Duzi terlihat sederhana, tapi bersih dan tertata. Bau susu yang lembut berpadu dengan suara mesin pengering menjadi pemandangan sehari-hari bagi Nurul dan timnya. Ia menyebut, kualitas rasa yang khas adalah hasil dari karakter alami susu kuda Flores.
“Susu kuda Flores punya aroma yang lembut dan tekstur ringan. Saya pengin menjaga karakter itu. Nggak perlu tambahan macam-macam,” ujarnya.
Setelah semua tahap selesai, produk dikemas dengan sistem segel rapat agar terhindar dari udara lembap. Setiap kemasan diberi kode batch dan tanggal produksi — bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari sistem pelacakan yang ia terapkan.
“Saya ingin semuanya transparan. Kalau ada kendala, kita bisa telusuri dari mana asalnya. Itu bentuk tanggung jawab,” tutur Nurul.
Menurutnya, tantangan terbesar bukan di pembuatan, melainkan di perjalanan. Distribusi dari Flores ke Jawa Tengah, lalu ke berbagai kota di Indonesia, butuh kontrol suhu dan kecepatan pengiriman.
“Indonesia panas banget. Jadi kalau distribusi nggak dijaga, kualitas bisa turun. Makanya kita kerja sama dengan logistik yang punya penyimpanan dingin,” jelas Nurul.
Kini, susu kuda Duzi makin dikenal karena komitmen menjaga kualitas dan keaslian bahan bakunya. Di media sosial, banyak pembeli menilai produk ini punya aroma dan rasa yang lembut — jauh dari kesan amis seperti susu kuda kebanyakan.
“Yang bikin saya senang itu waktu orang bilang rasanya ringan dan mudah larut. Artinya kerja keras kami dari Flores sampai Jawa nggak sia-sia,” kata Nurul sambil tersenyum.
Bagi Nurul, Duzi bukan sekadar merek. Ia menyebutnya sebagai hasil kolaborasi panjang antara peternak, teknologi, dan kejujuran dalam menjaga cita rasa alami.
“Saya cuma pengin orang minum susu kuda dengan tenang, tahu asalnya jelas, dan percaya kalau produk ini dibuat dengan hati,” tutup Nurul Aini.(chm)
Load more