Karangasem, tvOnenews.com - Kebakaran di lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, hingga saat ini masih terjadi, kendati nyala api tidak begitu nampak dan hanya bumbungan asap yang terlihat dari kejauhan.
"Sempat menyala tadi malam. Untuk tadi malam sekitar jam tujuh itu sempat padam, cuma karena angin kencang menyala lagi, tapi di bagian atas masih aman. Dan dini hari dilaporkan padam lagi kemudian tadi jam delapan ada menyala api di bagian atas dan meluas," kata Eka, saat dihubungi Kamis (28/9).
Namun, untuk saat ini nyala api sudah tidak terlihat tapi hanya bumbungan asap yang masih nampak.
"Kalau siang ini sulit untuk melihat menyala atau tidak, karena terang tapi asap terlihat. Kemungkinan masih terbakar, untuk penyebab belum diketahui menunggu orang kehutanan dulu," imbuhnya.
Eka menyampaikan, untuk kebakaran lereng Gunung Agung jauh dari pemukiman warga atau dusun-dusun di sekitar Gunung Agung dan jarak terdekat dari titik api sekitar tujuh kilometer.
"Kalau pemukiman warga jauh, titik terdekat dari lahan warga itu tujuh kilometer kalau tujuh kilometer itu jalan di gunung itu sudah berjam-jam," jelasnya.
Sementara, pihaknya mengungkapkan bahwa luas lahan yang terbakar di lereng Gunung Agung sekitar 30 hektare lebih.
"Kemungkinan sudah di atas 30 hektare," ujarnya.
Pihaknya juga menegaskan, bahwa kebakaran di lereng Gunung Agung tidak merambat ke lahan-lahan produktif milik warga. Sementara, yang terbakar di lereng Gunung Agung adalah serasah seperti tumpukan dedaunan kering, rerantingan, dan ilalang serta rerumputan kering.
"Kami koordinasi dengan RFH (rescue pengelolaan hutan) Bali Timur itu yang terbakar hanya serasah. Untuk saat ini kami masih pantau dulu dari Pos BPBD dan kemudian untuk di masyarakat sekitar sudah membuat sekat-sekat tanah dan kalau damkar menyiagakan armadanya di daerah (Kemacetan) Kubu," ujarnya.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di area lereng Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, Bali, pada Rabu (27/9).
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, Putu Eka Tirtana mengatakan, bahwa kebakaran di lereng Gunung Agung berada di wilayah Banjar Dinas Bantas, Desa Batu Ringgit, Kecamatan Kubu, Karangasem.
"Jadi informasi dari warga jam delapan pagi sudah teramati apinnya dan jam sembilan pagi sudah besar apinya," kata Eka, saat dihubungi Rabu (27/9).
Ia menyebutkan, untuk saat ini api yang berkobar sudah tidak terlihat tetapi asapnya masih tebal.
"Tapi kemungkinan meluas karena angin cukup kencang di sini," imbuhnya.
Ia menyebutkan, bahwa perkiraan lahan di lereng Gunung Agung yang terbakar sekitar delapan hektare.
"Kalau menghitung perkiraan kalau di bawah (lereng) mungkin tiga hektaran. Tapi kalau dihitung sampai ke kawasan puncak bisa lebih lima sampai delapan hektar lebih," jelasnya.
Pihaknya menyatakan, bahwa untuk di lokasi titik api ada sekitar lima titik api, tetapi ada berapa banyak titik api tidak teramati karena asapnya masih tebal. Tapi untuk apinnya sudah tidak terlihat hanya asap tebal.
Namun, untuk kebakaran tersebut masih jauh dari lahan olahan warga karena kebakaran di tersebut terjadi di lereng Gunung Agung.
"(Kebakarannya) di lereng gunung. Kalau ini dari batas olahan warga mungkin sekitar dua kilogram naik ke atas. Kalau dari BPBD dan Polsek Kubu, kami sementara membuat sekat api di batas lahan warga karena menjangkau titik api di gunung itu susah, harus naik turun jurang," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa untuk angin saat ini masih kencang dan mayoritas yang terbakar adalah rumput-rumput kering dan ada juga pepohonan yang kering.
"Kalau apinya sih mengarah ke atas dia. Untuk sementara anginnya kencang. Pepohonan kering dan rumput-rumput kering yang terbakar. Kami belum bisa memastikan penyebabnya, karena kami belum bisa mencapai titik lokasi," ujarnya. (awt/far)
Load more