Sibolga, tvOnenews.com – Longsor yang menutup Jalan Sibolga–Tarutung di wilayah Simaninggi, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, hingga kini masih memutus akses utama penghubung Kota Sibolga dan Tarutung.
Jalan tersebut merupakan jalur vital logistik dan mobilitas warga, namun belum dapat dilalui akibat material longsor berupa tanah, bebatuan besar, dan batang pohon.
Pantauan di lokasi menunjukkan longsor menutupi hampir seluruh badan jalan dan berada di tepi jurang Sungai Batang Toru.
Kerusakan paling parah terjadi di sekitar Kilometer 6, dengan material longsor yang diperkirakan sangat tebal dan medan yang sulit. Jalan amblas hingga ke jurang, sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas.
Pembukaan jalan mulai dilakukan secara bertahap oleh personel Tni Angkatan Darat sejak 7 Desember 2025. Pada Senin pagi, TNI kembali melanjutkan proses pembukaan jalan dengan mengerahkan sekitar tiga hingga empat unit alat berat.
Pekerjaan dijadwalkan dimulai pukul 10.00 WIB dengan fokus membuka akses dari Kilometer 2 hingga Kilometer 6,5.
Petugas menyebut kendala utama pembukaan jalan adalah besarnya batuan dan beratnya medan longsor. Proses pengerjaan dilakukan secara perlahan demi menghindari risiko longsor susulan.
Pembukaan akses diperkirakan membutuhkan waktu beberapa hari dan akan dilakukan secara bertahap sebelum bisa dilalui kendaraan warga.
Akibat terputusnya akses utama, warga terpaksa menggunakan jalur alternatif berupa jalan setapak yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.
Di lokasi terlihat warga, termasuk anak-anak dan lanjut usia, melintasi jalur hutan untuk keluar masuk wilayah terdampak. Tidak adanya akses kendaraan membuat distribusi logistik dan mobilitas warga sangat terbatas.
Kondisi ini juga berdampak pada waktu tempuh perjalanan. Jika kondisi normal perjalanan Tarutung–Sibolga dapat ditempuh sekitar tiga hingga empat jam, saat ini warga harus memutar melalui jalur alternatif yang memakan waktu hingga 10 jam perjalanan.
Warga berharap pembukaan jalan dapat segera rampung agar aktivitas ekonomi dan distribusi logistik kembali normal. Hingga saat ini, aparat gabungan masih berjaga di lokasi dan melanjutkan proses pembersihan material longsor dengan alat berat.