Jakarta, tvOnenews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( Bmkg) memprediksi gelombang panas ekstrem yang tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia akan bertahan hingga awal November 2025.
Suhu udara di beberapa daerah bahkan tercatat mencapai 38 derajat Celcius, menjadikannya salah satu periode terpanas tahun ini.
Di wilayah Jabodetabek, suhu harian tercatat berkisar antara 33 hingga 35 derajat Celcius, sementara di Surabaya dan Jawa Timur mencapai 36-37 derajat Celcius.
BMKG menyebut suhu tinggi ini disebabkan oleh fenomena gerak semu matahari yang saat ini berada tepat di atas Pulau Jawa dan sebagian wilayah selatan Indonesia.
Selain faktor astronomis, BMKG juga mencatat sejumlah penyebab tambahan seperti minimnya tutupan awan, rendahnya kelembapan udara, dan tingginya tingkat polusi perkotaan, yang memperkuat sensasi panas di permukaan bumi.
Dari data BMKG, suhu tertinggi tercatat di Jawa Tengah yakni 38,2°C, disusul Majalengka, Jawa Barat sebesar 37,6°C, Surabaya dan Kupang di kisaran 37°C, serta Jayapura yang mencapai 38°C. Meskipun demikian, BMKG menegaskan bahwa kondisi ini masih tergolong normal secara klimatologis.
BMKG memperkirakan suhu panas ekstrem ini akan mulai menurun di akhir Oktober, seiring dengan bergeraknya posisi semu matahari ke wilayah Australia dan mulainya musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
BMKG menegaskan bahwa fenomena ini bukan tanda anomali, melainkan bagian dari siklus tahunan transisi musim.
Namun demikian, masyarakat tetap diminta waspada terhadap dampak kesehatan dan potensi kebakaran lahan akibat kondisi udara yang sangat kering.