Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tiba di New York, Amerika Serikat, untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam kesempatan ini, Prabowo dijadwalkan berpidato pada hari pembukaan sidang, Selasa (23/9/2025), dengan urutan ketiga setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat.
Tema Majelis umum pbb tahun ini adalah “Better together: 80 years and more for peace, development and human rights”.
Beberapa isu krusial yang diperkirakan mendominasi sidang meliputi konflik Gaza dan kemerdekaan Palestina, perang Rusia-Ukraina, program nuklir Iran, perang sipil di Sudan dan Suriah, perubahan iklim, hak-hak perempuan, serta penunjukan Sekjen PBB baru.
Presiden prabowo dipastikan akan menyoroti isu Gaza dan kemerdekaan Palestina sebagai salah satu fokus utama pidatonya.
Selain itu, Indonesia juga menegaskan dukungan terhadap solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan penyelesaian konflik Israel–Palestina.
Dalam pidatonya, Prabowo juga akan menyinggung pentingnya reformasi sistem multilateral, khususnya peran Dewan Keamanan PBB.
Indonesia berencana mencalonkan diri sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2029–2030 serta masuk ke UN Board of Auditor periode 2026–2032 untuk mendorong tata kelola PBB yang lebih akuntabel dan responsif.
Kehadiran Presiden Prabowo menjadi momen penting bagi diplomasi Indonesia, mengingat dalam 10 tahun terakhir kepala negara RI absen menyampaikan pidato di sidang Majelis Umum PBB.
Sejumlah pengamat menilai kesempatan ini dapat menjadi panggung bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya di kancah global, sekaligus merevitalisasi semangat Konferensi Asia-Afrika dan Gerakan Non-Blok.
Selain berpidato, Prabowo dijadwalkan mengikuti pertemuan tingkat tinggi mengenai solusi dua negara pada Senin (22/9/2025) serta melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan pemimpin negara lain.
Langkah Indonesia di forum dunia ini dinilai strategis, terutama setelah semakin banyak negara Barat seperti Prancis, Inggris, Australia, Kanada, dan Portugal yang baru-baru ini mengakui Palestina sebagai negara merdeka.