Jakarta, tvOnenews.com - Kumandang Tadarus, Salat Tarawih, hingga ceramah selama Ramadan tak diperkenankan keluar tembok masjid.
Beragam keresahan disuarakan cukup sengit. Bukankah ‘bisingnya’ Ramadan justru yg dirindukan? Sebagai pembeda dari 11 bulan lainnya.
Bagaimana pula dengan larangan politik sebagai materi ceramah? Benarkah negara terlalu membatasi ruang gerak umat beragama?
Terkait hal tersebut, Novel Bamukmin selaku Wasekjen PA 212 membahas persoalan tentang surat edaran yang dimana toleransi sangat dibutuhkan.
Menurutnya, toleransi bukan lah suatu masalah di Indonesia lantaran Indonesia menjadi negara paling toleransi satu dunia.
Maka dari itu, toleransi dirasa tidak perlu diajari lagi dan membuat pihaknya tersinggung.
"Bukan Yaqut namanya kalau gak bikin gaduh negara ini," ucap Novel Bamukmin pada program acara Catatan Demokrasi di tvOne.
Ia merasa permasalahan ini tidak 'clear' dan banyak ketidakjelasan terkait surat edaran yang ada. (ayu)