Jakarta, tvOnenews.com - Dari hasil hitung cepat partai politik, diperkirakan 9 partai politik akan melenggang ke Senayan.
Dua partai politik yaitu PDI Perjuangan dan Golkar saling bersaing menduduki peringkat pertama dan kedua.
Perolehan suara hingga saat ini kira-kira parpol mana yang nantinya akan mendominasi parlemen?
Penghitungan perolehan suara untuk pileg 2024 hingga kini masih terus dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dari hasil hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei didapati setidaknya empat partai politik memperoleh kursi tambahan di parlemen.
Hitung cepat lembaga survei Poltracking Indonesia merilis prediksi perolehan kursi di DPR.
Dari hitung cepat diketahui ada lima parpol yang diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah kursi di parlemen.
Kelima partai politik itu adalah PKB, mengalami penambahan 8 kursi. Gerindra mendapat tambahan 12 kursi.
Partai Golkar mengalami penambahan 11 kursi, Nasdem bertambah 7 kursi, dan PAN bertambah 3 kursi.
Prediksi kemerosotan jumlah kursi di parlemen menurut Poltracking dialami PDI Perjuangan yang akan kehilangan 21 kursi.
Lembaga survei Indikator juga merilis hasil hitung cepat prediksi perolehan kursi di DPR RI.
Dari parpol yang diperkirakan lolos ke Senayan PDI Perjuangan diperkirakan memperoleh 100 hingga 106 kursi.
Perolehan itu menurun signifikan dibandingkan tahun 2019, 128 kurs. Golkarn, Gerindra, PKB diprediksi meningkat perolehan kursinya.
Golkar diprediksi meraih 94 hingga 109 kursi. Gerindra diprediksi mendapatkan 81 hingga 97 kursi, dan PKB diperkirakan mendapatkan 64 hingga 78 kursi.
Menanggapi hasil raihan pemilu legislatif 2024 Ketua Bapilu Partai Golkar menyatakan raihan partai berlambang pohon beringin ini sesuai dengan target.
Setidaknya hingga saat ini Partai Golkar sudah memperoleh 102 kursi di parlemen.
Sebanyak 580 kursi di DPR Tengah diperebutkan partai-partai politik. Dari hasil Real count KPU per 23 Februari 2024, didapati beberapa partai telah memenuhi ambang batas parlemen atau ambang batas minimal suara parpol untuk ikut dalam penentuan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).