3 Alasan John Herdman Bakal Cocok Tangani Timnas Indonesia, Jay Idzes hingga Justin Hubner Full Senyum
- X/CanadaSoccerEN
Jakarta, tvOnenews.com - John Herdman tampaknya menjadi kandidat terkuat untuk tangani Timnas Indonesia. Sang pelatih asal Inggris diprediksi bisa cocok menjadi juru taktik skuad Garuda.
Laporan dari media Honduras, Diez, pada Kamis (18/12/2025) memperkuat rumor yang telah beredar belakangan. Herdman dan Giovanni van Bronckhorst merupakan dua kandidat yang tersisa dalam bursa pelatih baru Timnas Indonesia.
PSSI masih berupaya untuk mencari pelatih baru sejak pemecatan Patrick Kluivert pada bulan Oktober. Namun, perlahan-lahan, jawabannya mulai tersingkap.
Diez mengklaim bahwa Herdman telah memilih gabung Timnas Indonesia. Sebab, pelatih berusia 50 tahun itu telah menolak penawaran melatih Jamaika dan juga Honduras secara sekaligus.
Pengumuman resmi sendiri diperkirakan bisa muncul dalam hitungan hari. Jika demikian, maka Herdman bisa langsung bersiap untuk Piala Asia 2027.
Banyak suporter Garuda yang belum mengenalnya dengan baik. Namun, Herdman bisa meraih kesuksesan jika dilihat dari latar belakangnya dan juga situasi Timnas Indonesia.
3 Alasan John Herdman Bakal Cocok Tangani Timnas Indonesia
1. Andalkan Skema yang Familiar dengan Shin Tae-yong
Herdman adalah pelatih yang mengandalkan skema tiga bek tengah. Menurut Transfermarkt, formasi kesukaannya adalah 3-4-2-1.
Hal ini sesuai dengan kebiasaan Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong. Sang juru taktik asal Korea Selatan kerap mengandalkan Jay Idzes, Justin Hubner, dan Rizky Ridho di bawah asuhannya.
Kesolidan ketiga pemain tersebut sudah tertata rapi. Namun, Patrick Kluivert memaksa untuk mengandalkan skema andalannya dengan empat bek.
Bersama dengan Herdman, skema tiga bek tengah bisa diandalkan lagi. Lebih jauh lagi, keberadaan dua gelandang serang di belakang striker juga bakal menguntungkan Marselino Ferdinan.
2. Rekam Jejak Bawa Tim Nasional ke Piala Dunia
Herdman memiliki latar belakang kuat sebagai pelatih tim nasional. Dia membawa Kanada mencapai putaran final Piala Dunia 2022 lalu.
Itu baru menjadi kesempatan kedua bagi Kanada lolos ke putaran final. Meski gagal memetik satu poin pun di fase grup, menembus putaran final sudah menjadi kesuksesan bagi negara seperti Kanada.
Terlebih, mereka menembusnya dalam format terakhir dengan 32 tim, berbeda dengan kini yang menggunakan format 48 tim. Dengan kata lain, kesuksesan Herdman di Kanada sama sekali bukan sesuatu yang bisa diremehkan.
3. Para Pemain Tak Lagi Berada dalam Masa Adaptasi
Timnas Indonesia selalu memiliki pemain baru pada setiap jeda internasional tiba selama sekitar dua tahun terakhir. PSSI kerap berhasil menyelesaikan proses naturalisasi pemain keturunan sebelum laga berikutnya tiba.
Terkadang itu berakhir positif, namun juga kadang berbuah pahit. Salah satu yang menjadi halangan tentunya adalah proses adaptasi.
Itu tentunya tidak akan mudah untuk beradaptasi dalam tim baru. Namun, situasi kini telah berbeda karena tim ini sudah bersama-sama hampir selama dua tahun.
Herdman tidak akan mewarisi tim yang kurang berpengalaman untuk bermain dalam satu tim, melainkan para pemain yang sudah mengenal satu sama lain. Ini bisa menguntungkannya menjelang Piala Asia 2027. (rda)
Load more