Striker Mandul dan Strategi Dipertanyakan, Pengamat Vietnam Sudah Prediksi Timnas Indonesia Tersingkir di SEA Games 2025
- Timnas Indonesia
tvOnenews.com - Langkah Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 harus berakhir pahit meski berhasil menutup fase grup dengan kemenangan 3-1 atas Myanmar.
Hasil tersebut tidak cukup untuk membawa Garuda Muda melaju ke semifinal karena Indonesia kalah bersaing dari Malaysia dalam perhitungan selisih gol dan produktivitas.
Kemenangan atas Myanmar pada laga terakhir fase grup nyatanya tidak mampu menyelamatkan Indonesia dari kegagalan.
Alih-alih menuai simpati, tersingkirnya tim asuhan Indra Sjafri justru mengundang kritik tajam dari media Vietnam. Salah satunya datang dari Soha, yang secara terbuka menilai Indonesia pantas gugur sejak babak grup.
Dalam laporan utamanya, Soha menegaskan bahwa kegagalan Indonesia bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Media tersebut menilai sejak pertandingan awal, performa Garuda Muda sudah memperlihatkan berbagai persoalan mendasar yang tak kunjung teratasi.
- Antara
"Indonesia bermain tidak bertanggung jawab dan pantas tersingkir dari SEA Games 33!", tulis media Vietnam, Soha, dalam tajuk laporannya.
Meski mampu menaklukkan Myanmar, suasana di akhir pertandingan justru diwarnai kekecewaan mendalam para pemain Indonesia. Air mata pecah karena mereka menyadari hanya membutuhkan satu gol tambahan untuk melampaui Malaysia dan merebut tiket ke semifinal.
Namun bagi para pengamat sepak bola Vietnam, kegagalan Indonesia tidak dianggap sebagai tragedi. Mereka menilai hasil tersebut merupakan konsekuensi dari permainan yang inkonsisten sepanjang turnamen.
Pakar sepak bola Vietnam, Phan Anh Tú, bahkan menyebut tersingkirnya Indonesia sebagai sesuatu yang wajar dan tidak perlu disesali secara berlebihan.
Dalam komentarnya di televisi, Phan Anh Tú menilai masalah Indonesia sudah tampak jelas sejak laga perdana melawan Filipina. Ia menyoroti rendahnya rasa tanggung jawab dalam permainan, buruknya koordinasi antarlini, serta kualitas pergerakan tanpa bola para penyerang yang dinilai sangat minim.
"Sebenarnya, bagi saya, tersingkirnya Indonesia tidak terlalu menyakitkan. Sejak pertandingan pertama mereka melawan Filipina, saya merasakan kurangnya tanggung jawab dan performa buruk dari tim Indonesia," katanya dalam laporan Soha.
Meski mengakui aliran bola Indonesia cukup baik, ia menilai penyelesaian akhir Garuda Muda sangat lemah dan tidak mencerminkan persiapan matang sebagai juara bertahan. Kurangnya sentuhan artistik, koordinasi yang buruk, serta stamina lini depan yang rendah membuat tekanan yang dibangun kerap berujung sia-sia.
Load more