Flashback Timnas Indonesia di SEA Games 1987: Senayan Bergemuruh, Skuad Garuda Rengkuh Medali Emas Pertama
- Youtube TVRI DOKPUS PUSAT
tvOnenews.com - Tak lama lagi, Timnas Indonesia U-23 akan memulai perjuangan mereka di SEA Games 2025 yang berlangsung di Thailand pada awal Desember.
Kembali dinahkodai Indra Sjafri, tujuan utamanya yang jelas adalah mempertahankan medali emas SEA Games yang susah payah diraih pada edisi 2023 lalu.
Saat itu, kemenangan dramatis atas Thailand di babak final membuat euforia dari para suporter, baik yang datang langsung ke Kamboja atau di layar kaca tak terbendung.
Bagaimana tidak, Timnas Indonesia sebelumnya sangat kesulitan membawa pulang medali emas SEA Games. Terakhir kali hal itu didapat pada 28 tahun sebelumnya.
Euforia ini hampir serupa rasanya ketika Timnas Indonesia untuk kali pertama mendapat medali emas SEA Games pada edisi 1987 atau 38 tahun silam.
Aksi heroik skuad 1987 mungkin bisa menjadi motivasi bagi Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025 yang sama-sama punya tugas begitu berat yakni medali emas.
Lantas, bagaimanakah kisah selengkapnya tentang perjalanan Timnas Indonesia di SEA Games 1987?
- Youtube BolaNesiaRaya/TVRI
Bisa dibilang skuad SEA Games 1987 memang sudah dipersiapkan cukup matang. Uji coba lawan PSV Eindhoven hingga jalani pemusatan latihan di Brasil jadi buktinya.
Dipimpin oleh pelatih Bertje Matulapelwa, kombinasi antara pemain junior dan senior di Timnas Indonesia membuat skuad terasa ideal di setiap lini.
Mulai dari Ponirin Mekka, Robby Darwis, Jaya Hartono, Patar Tambunan, Herry Kiswanto, Rully Nere, Ribut Waidi hingga Ricky Yakob saling memperkuat posisi masing-masing.
Bukan cuma itu, Ketua Umum PSSI Kardono juga menjanjikan sejumlah bonus fantastis, di antaranya pekerjaan di luar bidang sepak bola serta dana pensiun seumur hidup.
Tidak terlalu berlebihan jika PSSI mengupayakan hal ini. Pasalnya sejak ikut serta di SEA Games dari 1977, Timnas Indonesia belum sekalipun bawa medali emas.
Lebih lanjut, dominasi Thailand dan Malaysia saat itu juga luar biasa. Apalagi partisipasi mereka di SEA Games jauh lebih dulu ketimbang Timnas Indonesia.
Benar saja, The Boys of 1987 tampil termotivasi sejak fase grup. Tergabung bersama Thailand dan Brunei Darussalam, Timnas Indonesia tak terkalahkan.
Mereka lolos ke semifinal sebagai runner-up setelah menang atas Brunei (3-1) serta imbang tanpa gol dengan pemuncak klasemen Thailand.
Di semifinal, gol-gol dari Rully Nere, Herry Kiswanto, Ricky Yakob, dan Robby Darwis menghancurkan Burma atau sekarang Myanmar dengan skor 4-1.
Pada partai final, musuh bebuyutan Malaysia jadi batu sandungan. Salah satu personel The Boys of 1987 Jaya Hartono memberi kesaksian saat pertandingan ini.
- Tim TvOne/ Sri
Menurutnya, kurang lebih 100 ribu penonton datang langsung ke Stadion Senayan demi menyaksikan perjuangan Timnas Indonesia raih emas pertama di SEA Games.
Selain karena rivalitas, aroma dendam juga cukup kental karena pada SEA Games 1979, Timnas Indonesia juga kalah dari Malaysia di final dengan status tuan rumah.
Pertandingan berjalan ketat, pelatih Bertje Matulapelwa tak berhenti berteriak. Hampir 90 menit duel sengit Timnas Indonesia dan Malaysia tanpa ada gol.
Namun tiba-tiba saat tambahan waktu, striker lincah PSIS Semarang Ribut Waidi mencetak gol krusial untuk Timnas Indonesia pada menit 90+1.
Jaya Hartono bersaksi bahwa ia merasakan stadion akan runtuh lantaran semua penonton bersorak atas gol Ribut Waidi. Rasa lelah para pemain pun seketika hilang.
Sampai pada akhirnya, medali emas SEA Games untuk kali pertama menetap di Jakarta pada 1987. Kapten Herry Kiswanto memimpin The Boys of 1987 dalam penyerahan hadiah itu.
(han)
Load more