Meski Ditahan Mali, Timnas Indonesia U-22 Punya Modal Besar yang Bikin Vietnam dan Thailand Waswas Jelang SEA Games 2025
- kitagaruda.id
tvOnenews.com - Dua laga uji coba Timnas Indonesia U-22 vs Mali U-22 memunculkan kesan baru yang kini menjadi perhatian tim-tim lawan jelang SEA Games 2025.
Media Vietnam, Soha, langsung menyoroti perkembangan terbaru pasukan Indra Sjafri dengan nada waspada.
"Ciptakan skor luar biasa melawan lawan Afrika, U22 Indonesia ancam "mimpi emas" U22 Vietnam," tulis media Vietnam, Soha, dalam tajuk utama laporan mereka.
- ANTARA
Soha menggambarkan bahwa perubahan besar terjadi dalam waktu singkat di tubuh skuad Garuda Muda.
"U22 Indonesia telah mengalami "transformasi" hanya dalam beberapa hari," kata media Vietnam itu, merujuk pada kontras antara laga pertama dan kedua melawan Mali.
Dalam pertemuan sebelumnya, Indonesia dipaksa menyerah 0-3 oleh Mali U-22. Namun, pertandingan uji coba berikutnya pada 18 November menghadirkan situasi berbeda.
Soha menulis bahwa Indonesia tampil dengan performa yang jauh lebih matang.
- Antara
"Ketika kedua tim bertemu kembali pada 18 November, timnas nusantara menunjukkan wajah yang sama sekali berbeda," tulis mereka.
Media Vietnam itu menyoroti kehadiran empat pemain naturalisasi, yakni Dion Markx, Ivar Jenner, Mauro Zijlstra, dan Rafael Struick sebagai faktor yang meningkatkan kepercayaan diri tim.
Meski Mali sempat unggul cepat lewat Sekou Kone, pemain muda Manchester United U-21, Indonesia disebut tetap bermain stabil tanpa kehilangan arah.
"Kehadiran empat pemain naturalisasi, termasuk Dion Markx, Ivar Jenner, Mauro Zijlstra, dan Rafael Struick, membantu timnas U-22 Indonesia memasuki pertandingan dengan percaya diri. Bahkan setelah kebobolan oleh Sekou Kone – pemain U-21 Manchester United – di awal pertandingan, timnas U-22 Indonesia tetap bermain dengan sangat tenang," tambah media Vietnam itu.
Gol penyeimbang akhirnya tercipta lewat aksi cerdas Mauro Zijlstra pada menit ke-33.
- Antara
Dengan kontrol bola yang rapi di kotak penalti, Zijlstra melepas tembakan kaki kiri yang mengubah skor menjadi 1-1.
Di babak kedua, Rafael Struick tampil dominan dan menjadi motor serangan Indonesia.
Dari pola serangan di sisi kanan, bola diarahkan ke tengah dan Struick menyelesaikannya dengan tembakan akurat.
"Rafael Struick tampil gemilang di babak kedua dan membantu tim dari kepulauan tersebut unggul. Dari sebuah serangan di sayap kanan, bola diumpankan ke tengah. Rafael Struick hadir di saat yang tepat dengan tembakan akurat yang berhasil menaklukkan kiper Mali," ulas mereka tentang gol yang membuat Indonesia berbalik unggul.
Mali kembali mencetak gol melalui Sekou Kone, namun hasil imbang 2-2 itu diyakini Soha sudah cukup menggambarkan progres besar Indonesia.
Lebih jauh, Soha menegaskan bahwa performa seperti ini menjadi sinyal serius untuk para pesaing di SEA Games 33 mendatang.
"Meskipun Sekou Kone kembali membiarkan gawangnya di babak kedua, hasil imbang 2-2 tetap patut diacungi jempol bagi timnas U-22 Indonesia. Tim asuhan pelatih Indra Sjafri ini menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan akan menantang lawan-lawan seperti Vietnam dan Thailand di SEA Games 33," tutup Soha. (asl)
Load more