Di Depan Media Belanda, Justin Hubner Bicara Jujur soal Popularitasnya Usai Gabung Timnas Indonesia: Tidak Berguna...
- X - Fortuna Sittard
tvOnenews.com - Bek muda Timnas Indonesia, Justin Hubner, kembali jadi sorotan usai tampil di depan media ternama Belanda.
Bukan karena gol atau aksi sensasional, melainkan pernyataannya yang blak-blakan soal popularitasnya setelah bergabung dengan skuad Garuda.
Pemain berusia 21 tahun itu baru saja resmi bergabung dengan klub Eredivisie, Fortuna Sittard, di bursa transfer musim panas 2025.
- X - Fortuna Sittard
Debutnya terjadi di laga uji coba pramusim kontra raksasa Jerman, Bayer Leverkusen, pada Jumat (1/8/2025).
Meski hanya bermain 63 menit, sorotan publik tetap tertuju pada sang bek.
Namun, saat diwawancarai ESPN Belanda, Hubner justru menyinggung hal yang tak banyak dibicarakan pemain: popularitas di media sosial.
Sejak memperkuat Timnas Indonesia, jumlah pengikut Instagram-nya melonjak drastis hingga 3,8 juta followers.
Fenomena ini dianggap wajar mengingat fanatisme sepak bola di Indonesia yang begitu besar.
Tapi, Hubner menegaskan bahwa angka-angka tersebut tidak ada artinya di lapangan.
- Kitagaruda.id
“Ketika Anda bermain di lapangan, semua angka itu tidak berarti apa-apa,” ujar Hubner tanpa basa-basi.
Baginya, satu-satunya hal yang benar-benar penting adalah kontribusi nyata dalam pertandingan, bukan sekadar status sebagai figur populer.
Perjalanan Hubner sendiri terbilang unik. Lahir di Belanda, ia resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada Desember 2023 dan langsung debut di Piala Asia 2023 melawan Irak.
Sejak itu, ia menjadi andalan lini belakang Timnas.
Kariernya sempat berlabuh di Wolverhampton Wanderers (Inggris) dan menjalani masa pinjaman di Jepang, sebelum akhirnya pulang kampung dan meneken kontrak tiga tahun bersama Fortuna Sittard.
Kini, Hubner menatap babak baru di Eredivisie dengan tekad bulat, membuktikan kualitasnya di lapangan, bukan hanya di layar ponsel para penggemar.
“Sekarang waktunya membuktikan bahwa saya bisa menjadi pemain penting, bukan hanya di Belanda, tapi juga di level Eropa,” tegasnya. (tsy)
Load more