Perang dengan Kamboja, Thailand Fix Dicoret dan Timnas Indonesia Auto Jadi Pemenang Piala AFF U-23 2025?
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat | Facebook/Changsuek
tvOnenews.com - Perang yang terjadi antara Thailand dan Kamboja kini semakin panas. Bagaimana tidak, pada Kamis (24/7/2025)
Hal itu diakibatkan serangan yang diluncurkan Kamboja di dekat sebuat pom bensi di di Provinsi Sisaket, Thailand.
Menurut pernyataan pihak militer Negeri Gajah Putih, enam orang warga sipil tewas dalam serangan tersebut.
- Reuters
Perang ini awalnya dipicu oleh ledakan ranjau yang melukai beberapa tentara Thailand, yang ditudingkan kepada pasukan Kamboja.
Kedua pihak pun saling tuduh sebagai pihak agresor dan menuduh satu sama lain sebagai pelanggaran kedaulatan wilayah.
Akibat eskalasi tersebut Thailand menutup perbatasan, mengevakuasi hingga 40 ribu warganya dari Kamboja, serta mengusir duta besar Kamboja di Thailand yang kian menurunkan level hubungan diplomatik kedua negara tersebut.
Akibat perang tersebut banyak pihak yang akhirnya bertanya-tanya mengenai dampak yang diakibatkan nantinya, termasuk dampak yang mungkin saja dirasakan oleh para pemain Timnas Thailand U-23 yang kini sedang berlaga di Piala AFF U-23 2025.
Apalagi Timnas Thailand U-23 dipastikan lolos ke babak semifinal dan akan bertemu dengan musuh bebuyutannya, Timnas Indonesia U-23 dalam laga yang akan digelar pada Jumat (25/7/2025).
Lantas, apakah Timnas Thailand U-23 akan dicoret dari Piala AFF U-23 2025 akibat perang yang berlangsung tersebut?
- Facebook - Changsuek
Dalam penelusuran yang dilakukan oleh tim tvOnenews.com, dalam sejarah penyelenggaraan Piala AFF sejak tahun 1996 lalu, belum pernah ada tim yang dicoret hingga dilarang bermain diakibatkan masalah diplomatik.
Bahkan, Thailand sendiri belum pernah sekalipun absen dari kejuaraan Piala AFF sejak pertama kali digelar pada tahun 1996 hingga 2025.
Alhasil, kecil kemungkinan jika Thailand U-23 dicoret dari Piala AFF U-23 2025 dan tak jadi bertemu Timnas Indonesia U-23 di semifinal.
Timnas Indonesia U-23 pun tak bisa langsung otomatis jadi pemenang, karena harus memastikan diri menang dari Thailand di semifinal, lolos ke final, dan memenangkan pertandingan di partai final.
Meski demikian, laga kontroversi pernah terjadi antara Thailand dan Indonesia dalam turnamen Piala AFF 1998 yang saat itu masih bernama Piala Tiger 1998.
Skandal yang dijuluki sebagai "Elephant Football" tersebut terjadi setelah Indonesia dan Thailand dituding sengaja bermain lambat, bahkan mencetak gol bunuh diri. Kedua tim sama-sama ingin kalah karena menghindari bertemu Vietnam, yang saat itu diunggulkan, di babak semifinal.
- Kolase tvOnenews.com / truebangkokunitedfc.com / Taufik Hidayat tvOnenews.com
Namun, baik Thailand maupun Indonesia tidak pernah dicoret akibat hal tersebut. Namun, hukuman berat justru harus ditanggung oleh Mursyid Effendi yang dalam pertandingan itu menjadi pencetak gol bunuh diri terakhir bagi Indonesia. Akibatnya, Indonesia kalah dari Thailand dengan skor 2-3 dan hanya menjadi runner-up saja.
Sayangnya, nasib buruk terjadi pada Mursyid Effendi yang dijatuhi lifetime ban, yakni hukuman larangan bermain seumur hidup dan menjadi hukuman terberat dalam dunia sepak bola. (ism)
Load more