Kekalahan Telak Lawan Korea Utara Bukan Masalah Besar, Skuad Timnas Indonesia U-17 Bagaikan Emas yang Tersembunyi
- Kita Garuda
Saat Korea Utara menguasai bola, Mierza Firjatullah menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang menerapkan pressing di area depan untuk mengganggu distribusi bola dari bek-bek mereka.
Sembilan pemain outfield lainnya memilih menunggu di area permainan sendiri.
Taktik ini dirasa sangat tidak efektif karena tekanan yang diberikan kepada bek-bek Korea Utara yang membawa bola, tidaklah cukup.
Tekanan dari Mierza bagai angin lalu saja karena sangat mudah dilewati. Berbeda dengan Korea Utara, mereka terlihat berani menekan.
Dua sampai tiga pemain mereka gunakan, bahkan saat bola untuk Indonesia masih berada di kiper Dafa Al Gasemi.
Di pertandingan ini, pelatih Nova Arianto juga tak menemukan formula yang tepat untuk menghentikan sirkulasi bola nyaman yang dikuasai oleh lini tengah Korea Utara yang diisi An Jin Sok, Ri Ro Gwon, Pak Kwang Song, dan Kim tae Guk.
Mental anak-anak asuh Nova mendapatkan puji-pujian selama tiga laga penyisihan grup, terutama ketika menang dramatis melawan Korea Selatan dan Afganistan. Publik menyanjung mental Garuda Muda di dua pertandingan itu seperti baja.
Namun, ketika dihadapkan lawan tangguh seperti Korea Utara, mental yang dielu-elukan itu tak menjawab ekspektasi. Padahal, sebuah tim hebat adalah tim yang tak hanya piawai menang, tetapi juga selalu tahu bagaimana caranya bangkit dari keterpurukan.(ant/lgn)
Load more