Berstatus WNI Meski Tak Berdarah Indonesia dan Tinggal di Amerika Serikat, Maarten Paes Sempat Alami Krisis Identitas?

Maarten Paes mengakui sudah bertemu dengan banyak orang dengan latar belakang budaya dan negara yang berbeda. 

Alih-alih mengkotak-kotakannya, dia mengakui lebih nyaman untuk berbaur dan menempatkan diri di tengah banyaknya budaya tersebut. 

"Semua orang sangat sibuk memisahkan budaya satu sama lain, sisi ini atau sisi sebaliknya, sedangkan saya menempatkan diri saya di tengah-tengah mereka," kata Maarten Paes.  

"Sebaliknya, saya sangat senang untuk menyatukan budaya. Bagi saya, tidak melulu untuk masuk dalam kelompok tertentu. Saya hanya merasa sangat senang untuk mempelajari berbagai hal dari budaya lain dan juga hal-hal yang harus saya terapkan ke budaya lain," tegas Maarten Paes. 

Maarten Paes mencontohkan bagaimana dia merasa nyaman setiap kali pulang ke Indonesia meski harus melalui perjalanan panjang hampir 24 jam penuh dari Dallas ke Amerika. 

"Saya belajar banyak hal dari rekan satu tim saya di Timnas Indonesia, mereka mengajarkan saya kebaikan, semangat, ambisi membela negara ini, saya juga belajar banyak tentang cara bermain di Indonesia," kata Maarten Paes. 

Menurutnya, dengan menjadikan dirinya sebagai sosok yang open minded justru menjadi keuntungannya dengan menjadi pribadi yang lebih baik.