Eks Mesin Gol Liga 1 Ini Ungkap Kelebihan Shin Tae-yong yang Tidak Dimiliki oleh Pelatih Lain: Saya Yakin...
- AFC
tvOnenews.com - Mantan bintang klub Liga 1 dan  timnas Indonesia, Greg Nwokolo memberikan pandangannya soal kelebihan Shin Tae-yong yang tidak dimiliki oleh pelatih lain.
Sebagaimana diketahui, Shin Tae-yong dipecat dari kursi pelatih Timnas Indonesia pada awal tahun 2025.
PSSI memutus hubungan kerja sama dengan Shin Tae-yong setelah bekerja sama selama 5 tahun dengan berbagai pencapaian prestasi dan sejarah yang ditorehkan.
Tak lama berselang, Erick Thohir, Ketua Umum PSSI mengumumkan pelatih baru Timnas Indonesia, dia adalah Patrick Kluivert, legenda Timnas Belanda dan klub Barcelona.
Patrick Kluivert akan dibantu oleh tiga asisten pelatih yang juga berasal dari Belanda, mereka adalah Alex Pastoor, Denny Landzaat dan Gerald Vanenburg.
- Kolase tvonenews.com - Julio Tri Saputra / AFC
Â
Sejumlah pihak yang menyayangkan keputusan PSSI ini mengingat prestasi dan sejarah yang sudah ditorehkan oleh Shin Tae-yong selama menjadi pelatih timnas Indonesia.
Greg Nwokolo Ungkap Kelebihan Shin Tae-yong yang Tak Dimiliki oleh Pelatih Lain
Greg Nwokolo merupakan pemain naturalisasi yang pernah timnas Indonesia usai berkarier cukup lama di Liga Indonesia.
Pemain kelahiran Nigeria yang dikenal sangat tajam itu memulai karier sepakbolanya di Singapura ketika berumur 17 tahun, saat itu ia membela Tampines Rovers.Â
Kemudian perjalanan karier sepak bolanya berlanjut ke Indonesia ketika gabung pertama kali bersama Persijatim Solo pada musim 2005/2006.
Kiprahnya masih terbuka lebar saat membela beberapa klub besar di Indonesia seperti PSIS Semarang, PSMS Medan, Persis Solo, Persija Jakarta, Arema hingga menjelang penghujung kariernya di Madura United.
Setelah memiliki karier cemerlang di Liga Indonesia, Greg Nwokolo mendapat kewarganegaraan Indonesia secara resmi pada 10 Oktober 2011, dia pun debut membela timnas Indonesia pada kualifikasi Piala Asia 2015 saat menghadapi Arab Saudi, 25 Maret 2013.
Setelah pensiun, Greg Nwokolo cukup mengikuti perkembangan timnas Indonesia yang kini ditangani oleh Shin Tae-yong.
Menurutnya, ada perbedaan besar pemain dulu di jamannya dari sisi mindset.
Dia menceritakan kebiasaan kurang baik dari pemain Indonesia.
"Pada saat itu, kalau kamu push pemain Indonesia, atau dimarahi sedikit. Mereka enggak nyaman," ujarnya.
Maka dari itu, Greg Nwokolo menaruh hormat dengan metode yang diterapkan oleh Shin Tae-yong, tidak pandang bulu dalam mendidik para pemainnya.
"Kamu lihat Shin Tae-yong peduli hal-hal kayak gini? dia nggak peduli, kamu harus melakukan apa yang saya katakan," ucapnya.
Kemudian, Greg Nwokolo mengungkap sikap setuju terhadap apa yang dilakukan oleh Shin Tae-yong dalam melatih para pemainnya di skuad timnas Indonesia.
Seperti kejadian baru-baru ini saat Shin Tae-yong mengancam Marselino Ferdinan untuk ditarik keluar (diganti) jika tidak mengikuti taktik yang sudah diinstruksikan dalam laga penting Timnas Indonesia vs Australia.
Meski saat itu Marselino Ferdinan bermain baik saat mencetak gol pertama di babak pertama saat Indonesia melawan Arab Saudi di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
"Marselino itu di mata kita sudah pahlawan karena di babak pertama sudah cetak satu gol. Sebagai pelatih kamu gak ikut taktik aku,'kalau kamu tetap main begini, aku tarik keluar," ucap Greg atas situasi saat STY mencoba memberi instruksi ke Marselino.
"Marselino bilang ke dia (STY), kasih aku waktu lagi, aku akan cetak gol. Oke ini cerita yang bagus, tetapi cerita yang bagus lainnya adalah Shin Tae-yong ini tetap (utamakan) kerja sama, kamu gak kerja sendiri, kamu bekerja dengan orang lain di tim. Kamu harus ikut apa yang aku mau," tutur Greg Nwokolo.
- Tangkapan layar Youtube Podsea
Â
Dia menerangkan secara jelas tentang cara atau dunia sepak bola, seperti harus ikuti instruksi pelatih." Di sini i'm the boss, itu cara sepak bola," ujarnya.
Sementara di Indonesia terjadi perbedaan mendasar dalam cara pandang sepak bola menurut Greg Nwokolo.
"Pokoknya kalau pemain mau masuk lapangan, yang penting fight, lari, keram abis," ujarnya.
Dia menyatakan bahwa apa yang disampaikan tersebut merupakan kisah nyata dari pengalamannya selama 21 tahun di Indonesia. (ind)
Â
Load more