Sebenarnya Mending Ramadhan Sananta atau Ole Romeny untuk Lini Depan Timnas Indonesia? Coach Justin Berani Bilang...
- Instagram Ole Romeny / Antara
tvOnenews.com - Pengamat sepak bola, Coach Justin, mengungkapkan pandangannya mengenai pemain naturalisasi anyar Timnas Indonesia, Ole Romeny.
Menurutnya, meski Romeny bisa memberikan kontribusi bagi skuad Garuda, ia tidak masuk dalam kategori pemain kelas atas.
Dalam sebuah podcast yang cuplikannya diunggah di akun Instagram @_r_4nsfc.bol4, Coach Justin memberikan penilaian yang jujur terkait kualitas penyerang yang kini membela Oxford United tersebut.
"Ini Ole Romeny dari Utrecht kan? Pasti gue dukung dong. Cuma gue harus objektif," kata Coach Justin dalam video singkat yang diunggah akun @_r_4nsfc.bol4.
Salah satu petinggi PSSI, Sumardji, sebelumnya menyebut Romeny sebagai pemain Grade A. Namun, Coach Justin justru memiliki pandangan berbeda.
"Katanya Pak Sumardji bilang dia (Ole Romeny) pemain Grade A. Jujur gue ragu. Kalau dibilang Grade A, menurut gue enggak. Tapi apakah dia nilai tambah buat kita? Iya," lanjutnya.
Ia menilai kehadiran Romeny tetap penting untuk memperkuat lini serang Timnas Indonesia, yang sedang berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Sebagai pembanding, Coach Justin juga menyoroti performa Ramadhan Sananta, striker lokal yang menjadi andalan Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Jika dibandingkan dengan Romeny, Sananta memiliki keunggulan dari segi pengalaman bermain di lingkungan sepak bola Indonesia, terutama dalam kompetisi domestik.
Sananta pernah menjadi bagian penting dari skuad yang menjuarai SEA Games 2023 dan dikenal sebagai penyerang yang memiliki naluri gol tinggi di Liga 1 Indonesia.
Namun, jika berbicara mengenai pengalaman di level Eropa, tentu Romeny lebih unggul karena pernah bermain di Eredivisie dan kini berkompetisi di kasta kedua Liga Inggris bersama Oxford United.
Meskipun demikian, statistik menunjukkan bahwa produktivitas Romeny dalam beberapa musim terakhir tidak terlalu mengesankan.
- Instagram Ole Romeny / Antara
Pada musim 2024/2025, ia hanya mencetak 2 gol dari 13 pertandingan di Eredivisie sebelum pindah ke Oxford United.
Bahkan, musim sebelumnya bersama FC Utrecht, ia hanya mampu mencetak 1 gol dari 18 pertandingan di semua kompetisi.
Akibat performanya yang kurang memuaskan, Utrecht pun melepasnya ke klub yang bermain di kasta kedua Liga Inggris tersebut.
Satu-satunya musim terbaik dalam karier Romeny terjadi pada 2022/2023, ketika ia mencetak 11 gol dalam 33 pertandingan Eredivisie.
Namun, setelah itu, performanya justru mengalami penurunan. Dengan catatan ini, wajar jika ada keraguan mengenai sejauh mana ia bisa memberikan dampak positif bagi Timnas Indonesia.
Coach Justin menyoroti bahwa dibandingkan dengan beberapa pemain naturalisasi lainnya seperti Mees Hilgers, Kevin Diks, atau Jay Idzes, kontribusi Romeny masih kurang maksimal.
Meskipun begitu, kehadiran Romeny tetap menambah opsi bagi pelatih Patrick Kluivert dalam menyusun strategi serangan.
Jika dibandingkan dengan Sananta, perbedaan utama terletak pada pengalaman di kompetisi luar negeri.
Romeny memiliki jam terbang lebih tinggi di Eropa, tetapi Sananta lebih memahami gaya permainan sepak bola Indonesia dan sudah terbukti mampu bersaing di kompetisi domestik.
Oleh karena itu, keputusan siapa yang lebih layak menjadi ujung tombak Timnas Indonesia akan sangat bergantung pada kebutuhan taktik dan strategi yang diterapkan oleh pelatih.
Kini, yang menjadi tantangan bagi Romeny adalah apakah ia bisa membuktikan diri dan membungkam keraguan yang dilontarkan oleh Coach Justin serta para pengamat sepak bola lainnya.
Semua mata akan tertuju pada penampilannya saat berseragam Timnas Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang. (udn)
Load more