Kronologi dan Alasan Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia Dibocorkan Eks Ketum PSSI: Ruang Ganti Panas Buntut STY Ogah Diskusi
- Tim tvOnenews - Julio Trisaputra
Menurut mantan Ketum PSSI itu, Erick Thohir terpaksa harus mengambil keputusan besar untuk memecat Shin Tae-yong setelah terjadi dinamika antara STY dengan pemain khususnya personel naturalisasi.
"Tapi sekali lagi, sepakbola tidak cuma soal hasil di atas kertas, melainkan juga soal harmoni. Dari kacamata saya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, atau yang akrab disapa ET, tampaknya menghadapi situasi yang cukup kompleks terkait dinamika antara pelatih dan pemain, terutama para pemain diaspora kita," paparnya.
"Sebetulnya, ini bukan soal siapa benar dan siapa salah. Lebih tepatnya adalah bagaimana sang Ketua Umum mengambil langkah yang dirasa paling tepat demi menjaga atmosfer ruang ganti agar tidak menjadi “tong mesiu” yang sewaktu-waktu meledak lebih dahsyat," katanya lagi.
Sosok yang juga politikus itu mengatakan awal mula pemicu ketegangan antara STY dan sejumlah pemain naturalisasi usai Timnas Indonesia ditahan Bahrain 2-2 pada 10 Oktober 2024 lalu.
Menurut Hinca, ada sejumlah pemain naturalisasi dengan tanpa menyebutkan namanya yang mengajak Shin Tae-yong berdiskusi dan evaluasi setelah laga kontroversial tersebut mengenai strategi dan taktik dari STY.
Namun, STY disebut enggan menerima permintaan dari Jay Idzes dkk. Pelatih asal Korea Selatan itu pun merasa tidak nyaman saat pemain mencoba menggugat beberapa keputusan taktiknya.
Perbedaan persepsi ini kian membesar dan konon, merambat hingga pemberian hukuman non-teknis beberapa pemain penting pada laga berikutnya saat Timnas Indonesia melawan China pada 15 Oktober 2024.
"Mari kita mundur sedikit ke laga kontra Bahrain beberapa bulan silam. Terjadi benturan gagasan atau katakanlah “keretakan” di tubuh Timnas pasca pertandingan tersebut. Sejumlah pemain diaspora disebut berupaya mengajak STY berdiskusi soal strategi dan evaluasi setelah kita gagal menutup laga dengan kemenangan, gara-gara gol penyeimbang tuan rumah di menit-menit akhir," kata Hinca Panjaitan
"Akan tetapi, kabarnya STY justru enggan membuka dialog. Entah karena keterbatasan waktu, suasana hati, atau memang ada alasan lain. Satu hal yang tercium adalah ketidaknyamanan sang pelatih saat pemain mencoba “menggugat” beberapa keputusan taktiknya. Perbedaan persepsi ini kian membesar dan, konon, merambat hingga pemberian “hukuman” non-teknis pada laga berikutnya melawan China pada 15 Oktober 2024," jelasnya.
Load more