tvOnenews.com - Pelatih Filipina Tom Saintfiet mengikuti langkah Shin Tae-yong jelang laga grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Timnas Indonesia.
Cara ini terbukti berhasil diterapkan oleh Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia sehingga bukan tidak mungkin kesuksesan dialami Filipina bila lakukan hal itu.
Seperti diketahui, prestasi Timnas Indonesia dalam beberapa turnamen terakhir cukup menjadi atensi dari sejumlah negara-negara Asia Tenggara yang jadi rival skuad Garuda.
Situasi tersebut pada akhirnya membuat negara Asia Tenggara sangat berambisi untuk mengejar ketertinggalan dari Timnas Indonesia dengan segala cara.
Semenjak dilatih Shin Tae-yong pada akhir 2019, perkembangan Timnas Indonesia berkembang dengan sangat cepat hingga ke level Asia.
Belum lama ini, Timnas Indonesia bisa finis di semifinal Piala Asia U23 dan berkesempatan untuk memperebutkan tiket tersisa ke Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea, walau akhirnya tumbang.
Jauh sebelum itu, progres Timnas Indonesia sebenarnya telah terlihat ketika Shin Tae-yong mengantarkan tim senior, U23, dan U20 secara bersamaan lolos ke Piala Asia.
Bagi tim senior, mereka akhirnya merasakan tampil di Piala Asia setelah absen selama 16 tahun dan untuk pertama kalinya bisa lolos dari babak penyisihan grup.
Tidak hanya itu, tren positif Timnas Indonesia terus berlanjut setelah berturut-turut mengalahkan rival Asia Tenggara yakni Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Bahkan, Timnas Indonesia hanya butuh satu kemenangan lagi di grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk bisa melaju ke ronde tiga sekaligus lolos ke Piala Asia 2027.
Serangkaian prestasi gemilang Timnas Indonesia tersebut kemudian menginspirasi pelatih Filipina, Tom Saintfiet untuk mengikuti cara Shin Tae-yong bagi skuad Merah Putih.
Langkah yang ditiru Tom Saintfiet dari Shin Tae-yong ialah menjaring pemain-pemain keturunan yang saat ini tersebar di berbagai belahan dunia.
Shin Tae-yong diketahui memang memanfaatkan 10 pemain keturunan Eropa untuk mendongkrak prestasi Timnas Indonesia secara jangka pendek.
Berharap tuah itu juga menular ke mereka, Tom Saintfiet sampai melakukan hal serupa bahkan telah mengantongi nama delapan pemain yang bakal dinaturalisasi Filipina.
Nama-nama tersebut di antaranya Raphael Obermair, Anthony Markanich, Joseph Baccay, Zico Bailey, Dylan Demuynck, Johannes Selven, Bjorn Martin Christensen, dan Adrian Ugelvik.
Tom Saintfiet sempat mengeklaim bahwa pemain-pemain tersebut hampir pasti bisa tampil saat Filipina menghadapi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Teoritisnya 90 persen sudah rampung, mereka akan siap bermain di Juni nanti," katanya kepada Spin.
Filipina bakal tambah pemain naturalisasi seperti Timnas Indonesia (Source: PSSI)
Meski demikian, masalah pun muncul saat pemain keturunan itu justru menolak panggilan Tom Saintfiet ke Filipina untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tercatat Raphael Obermair, John-Patrick Strauß, hingga Geritt Holtmann secara terang-terangan menolak tawaran membela Filipina.
Terkhusus untuk Raphael Obermair, ia sempat ditargetkan bakal dinaturalisasi oleh Filipina sejak Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023, namun tak kunjung memberi jawaban.
Kini, ketika Filipina kembali menawarkan Raphael Obermair untuk bergabung, sikap pemain Liga Jerman itu tetap serupa yakni sama sekali tak memberi respons.
Filipina akan bertandang ke Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta (11/6/2024) untuk melakoni laga penutup grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026. (han)
Load more