Garuda Muda juga dirugikan pada laga pertama di turnamen ini ketika menghadapi tuan rumah Qatar, yang diwarnai sebuah penalti dan dua kartu merah untuk Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta.
Berdasarkan hal ini, Shin Tae-yong menyatakan keluh kesahnya agar wasit dan juga AFC bisa menghormati para pemain timnas Indonesia U-23 agar berbagai kontroversi yang terjadi di laga-laga berikutnya tidak terulang lagi di laga kontra Irak.
“Jika saya lihat kembali laga semifinal kemarin, masih ada beberapa hal yang mengganggu pikiran. Para pemain telah menampilkan yang terbaik, tapi karena beberapa keputusan wasit, takdir juga bisa berubah. Jadi, itu mungkin terasa sangat berat,” kata Shin Tae-yong dalam konferensi persnya.
“Di masa depan, jika AFC ingin berkembang lebih jauh, maka kita harus saling menghormati. Tim mana pun, dalam laga apa pun, AFC membantu kedua tim untuk menghormati satu sama lain,” tambahnya.
“Saya juga telah melihat ulang videonya, dan saya telah menghabiskan lebih dari 40 tahun di dunia sepak bola. Jadi, saya ingin ada rasa hormat dari AFC dan juga kedua tim bisa dihormati satu sama lain, dan juga oleh AFC,” tandas Shin Tae-yong.
“Soal pertandingan kontra Irak, tentunya, kedua tim ingin mengeluarkan performa terbaiknya, dan karena itu, saya harap AFC bisa membuat laga ini menjadi adil,” pungkas pelatih asal Korea Selatan itu. (rda)
Load more