Transformasi Gila Casemiro: Dulu Tukang Jegal, Kini Jadi 'Monster' Kreatif Andalan Ruben Amorim di Manchester United
- REUTERS/Phil Noble
Jakarta, tvOnenews.com - Ruben Amorim sukses menyulap Casemiro menjadi sosok kreatif yang tak terduga di lini tengah. Kontribusi gol dan assist gelandang Brasil itu kini menjelma menjadi senjata mematikan bagi Manchester United.
Sebelumnya, nama Kobbie Mainoo sempat digadang-gadang sebagai salah satu talenta paling bersinar di skuad United saat ini. Namun gelandang muda tersebut justru jarang mendapat menit bermain dari Amorim musim ini, sebuah keputusan yang memancing tanda tanya besar di kalangan pendukung.
Amorim menegaskan bahwa kualitas Mainoo tidak perlu diragukan, tetapi ritme kompetisi membuat perannya sementara lebih terbatas. Situasi ini terasa janggal jika melihat reputasi besar Mainoo sejak usianya baru menginjak 20 tahun.
- REUTERS/Peter Powell
Ia bahkan tampil sebagai starter di final Euro, panggung yang jarang diberikan kepada pemain seusianya. Anthony Elanga pun pernah memuji Mainoo sebagai pemain dengan “atribut mirip Paul Pogba”.
Pogba sendiri merupakan produk akademi United yang melejit pada usia yang hampir sama. Saat berumur 20 tahun, ia sudah menjadi bagian penting di Juventus dengan 51 penampilan dalam satu musim.
Bersama Si Nyonya Tua, Pogba membukukan sembilan gol dan 15 assist yang menjadikannya salah satu gelandang muda paling komplet pada masanya. Perbandingan tersebut membuat perjalanan Mainoo semakin menarik untuk diikuti.
Sejauh musim ini, Mainoo baru mengoleksi 228 menit bermain di semua kompetisi karena Amorim memilih pendekatan yang lebih hati-hati. Meski menit bermainnya terbatas, ia tetap menunjukkan kilasan kualitas, termasuk gol penyeimbang dramatis melawan Lyon di Liga Europa musim lalu.
Di sisi lain, muncul satu nama yang dijuluki sebagai “Pogba versi Amorim”, yaitu Casemiro. Gelandang senior itu mengalami kebangkitan performa setelah sempat diragukan dalam beberapa musim terakhir.
Ia kembali menjadi figur penting di lini tengah dan tampil konsisten dalam sepuluh laga Premier League musim ini. Casemiro kini menunjukkan sisi permainan yang tidak banyak terlihat sebelumnya.
Selain menjadi penghancur serangan lawan, ia juga menjelma menjadi ancaman nyata di sepertiga akhir lapangan. Tiga gol dan satu assist yang ia kantongi menjadi bukti peran barunya sebagai gelandang yang lebih agresif dan kreatif.
Kontribusinya meningkat signifikan dibanding musim lalu, bahkan keterlibatan golnya di United kini sudah melewati setengah total golnya selama membela Real Madrid. Kemampuannya melepaskan umpan panjang dengan akurasi tinggi pun menjadi nilai tambah yang menghidupkan pola permainan United.
- ANTARA FOTO/REUTERS/Carl Recine/foc.
Luke Shaw bahkan pernah menyebut Casemiro sebagai “monster” karena ketangguhannya di lini tengah. Julukan itu terasa tepat jika melihat bagaimana ia merusak serangan lawan sekaligus mengontrol ritme permainan saat United membangun serangan.
Data statistik memperlihatkan betapa stabilnya performa Casemiro dalam dua musim terakhir. Ia lebih sering memainkan umpan progresif dan menjadi poros distribusi yang mengatur tempo permainan.
Perannya sedikit banyak mengingatkan pada Pogba saat berada di puncak performa. Tak heran jika sejumlah pengamat menyebut Casemiro sebagai “Pogba baru” versi Amorim.
Ia memiliki kualitas, dominasi, dan pengaruh besar dalam struktur taktik yang tengah dibangun Setan Merah. Meski begitu, harapan fans tetap mengarah pada duet Casemiro–Mainoo di lini tengah.
Kombinasi keduanya diyakini mampu menghadirkan keseimbangan antara kreativitas, energi, dan pengalaman. Jika Amorim berani memainkan keduanya secara bersamaan, United mungkin menemukan poros permainan yang telah lama mereka cari.
Kini keputusan berada sepenuhnya di tangan Amorim untuk menentukan kapan Mainoo kembali dilepas ke panggung utama. Jika saatnya tiba, publik Old Trafford berharap sang pemain muda tidak hanya menjadi penerus Pogba, tetapi juga mampu menorehkan jejak emasnya sendiri.
(sub)
Load more