Inter Milan Benar-benar Dirugikan Wasit, Harusnya Dapat 2 Penalti Saat Lawan Fiorentina

Jakarta, tvOnenews.com – Kemenangan 3-0 Inter Milan atas Fiorentina ternyata menyisakan kontroversi panas. Mantan wasit Serie A, Gianpaolo Calvarese, menilai Nerazzurri seharusnya mendapat dua penalti yang jelas, namun diabaikan oleh wasit Simone Sozza.

Dalam wawancara dengan Tuttosport, Calvarese menyebut Sozza melakukan dua kesalahan besar dalam laga tersebut. Ia menilai keputusan itu mencoreng reputasi sang pengadil yang sebelumnya dikenal cukup konsisten sepanjang musim ini.

Inter memang tampil dominan sejak menit awal, meski sempat kesulitan mencetak gol di babak pertama. Namun setelah jeda, tim asuhan Cristian Chivu bangkit dan melibas Fiorentina tiga gol tanpa balas.

Hakan Calhanoglu menjadi bintang lapangan dengan dua gol yang membawa Inter unggul jauh. Petar Sucic kemudian menambah satu gol indah yang menandai gol perdananya di Serie A musim ini.

Meski hasil akhir tampak sempurna, Calvarese menilai ada dua momen krusial yang merugikan Inter. Menurutnya, Sozza menolak memberikan penalti dalam dua situasi yang sangat jelas layak diganjar hukuman.

“Sozza sebenarnya tampil baik musim ini, tapi di laga Inter melawan Fiorentina, dia membuat kekacauan besar,” ujar Calvarese. “Ada dua penalti yang seharusnya diberikan di babak pertama dan kedua, keduanya untuk Inter Milan.”

Wasit asal Brianza itu baru memberi satu penalti di menit akhir, yang dinilai Calvarese sebagai keputusan tepat. Namun dua momen sebelumnya dianggap sebagai bentuk kelalaian serius yang bisa memengaruhi jalannya pertandingan.

Dua insiden yang dimaksud melibatkan pemain yang sama, yakni Pietro Comuzzo dan Pio Esposito. Dalam kejadian pertama, Comuzzo dianggap tidak mengincar bola dan justru menarik lawannya dengan kedua tangan hingga terjatuh di kotak penalti.

Pada insiden kedua, Comuzzo kembali melakukan pelanggaran dengan melingkarkan lengannya ke leher Esposito sebelum menjatuhkannya. Namun, ofisial VAR, Davide Ghersini, juga tidak memanggil Sozza untuk meninjau ulang kejadian di lapangan.

“VAR diam saja dalam dua situasi itu, dan itu adalah kesalahan besar lainnya,” tegas Calvarese. “Dalam laga sebesar ini, kesalahan seperti itu tidak seharusnya terjadi.”

Di awal pertandingan, sempat pula terjadi dorongan dari Gudmundsson kepada Lautaro Martínez yang dianggap tidak cukup keras untuk dihukum. “Itu pelanggaran berisiko, tapi masih bisa ditoleransi,” jelas Calvarese.

Ia menilai keputusan penalti untuk pelanggaran Viti terhadap Bonny menjelang menit ke-90 sudah benar. Sozza disebut tampil lebih baik dalam hal keputusan disipliner, termasuk kartu kuning untuk Viti dan Pio Esposito.

(sub)