Mantan Punggawa Persija Ini Tiba-tiba Ngaku Menyesal Tak Pernah Main di Persib Bandung: Itu Merupakan ...
- Persib.co.id
Berkat gaya bermainnya yang agresif dan cerdas, ia mendapat julukan "Sergio Ramos Indonesia", karena mirip dengan bek legenda Spanyol dan Real Madrid tersebut.
Karier profesional Ismed dimulai dengan bergabung di PSBL Langsa, Aceh. Setelah itu, ia pindah ke Persiraja Banda Aceh.
Satu musim di Persiraja, ia melanjutkan perjalanan kariernya di Jakarta dengan bergabung dengan Persijatim Jakarta.
Tak lama kemudian, Persija Jakarta, tim sepak bola ibu kota, tertarik untuk merekrutnya pada tahun 2003.
Di usia mudanya, Ismed Sofyan dikenal sebagai pemain yang mudah tersulut emosinya di lapangan.
Namun, setelah ditunjuk sebagai kapten Persija, ia semakin menunjukkan kedewasaannya dan kini menjadi contoh bagi pemain muda lainnya.
Ismed juga dikenal sebagai pemain yang loyal terhadap klub. Ia memperkuat Persija sejak 2003, bertahan 20 tahun hingga 2023.
Sepanjang kariernya itu ia juga beberapa kali dipercaya untuk membela Timnas Indonesia.
Ismed Sofyan akhirnya resmi pensiun sebagai pesepak bola profesional setelah sempat bermain selama satu musim di FC Bekasi pada 2024.
“25 tahun saya berkarier sebagai pesepak bola profesional, 3 Februari lalu saya memutuskan untuk menggantung sepatu. Tujuan saya Alhamdulillah tercapai, saya ingin pensiun sebagai pemain," tulis Ismed Sofyan dalam akun Instagram @ismedsofyan14.
Penyesalan Terbesar Ismed Sofyan selama jadi Pemain Persija Jakarta
Meski dinilai loyal dengan Persija Jakarta, rupanya Ismed Sofyan menyimpan penyesalan yang baru terungkap setelah ia pensiun.
“Iya, salah satu penyesalan gua, gua enggak pernah main di Persib Bandung,” kata Ismed dikutip dari kanal Youtube See Media,
Lalu saat ditanya mana pertandingan terberat yang pernah ia alami saat menjadi pemain, Sofyan lagi-lagi menyebut Persib.
“Pertandingan paling berat yang pernah dialami bersama Persib Bandung 2018. Beratnya itu sebelum pertandingan, kami sudah naik Barakuda,” ungkapnya.
- ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Sesampainya di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) penonton di sana ternyata membludak.
“Itu pertandingan ditunda mungkin setengah jam karena akses masuk stadion nggak bisa karena bus dari suporter tuan rumah sudah malang di tengah jalan,” kenang Ismed.
Load more